PIJARKEPRI.COM – Warga mengeluhkan pekerjaan kontraktor proyek Rehabilitasi Jalan Lingkungan JL Pompa Air Gang Damar, RW1 Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Kepulauan Riau yang dinilai asal kerja.
Muhirman, warga Gg Damar, RW1 JL Pompa Air, Rabu (4/9/2023) mengatakan hasil pengerjaan proyek rehabilitasi jalan Gang Damar dalam bentuk semenisasi itu berdampak langsung ke rumahnya.
Diketahui, kontur tanah pemukiman penduduk JL Pompa Air Gang Damar merupakan daerah berbukit.
Menurutnya, kontraktor pekerja proyek rehabilitasi Gang Damar tidak memikirkan pengaturan buangan air setelah proyek dikerjakan dan mengalir ke rumah-rumah warga lantaran tidak terdapat tanggul atau pipa buangan air, terlebih ketika hujan.
Ia menuturkan, ketika hujan 5 menit, air turun dari jalan ke dataran yang lebih rendah tak terbendung lagi dan masuk ke rumahnya. Lantas, dia cemas jika hujan deras berjam-jam namun tanggul belum juga terbangun.
Muhirman menilai penyebab air masuk ke rumahnya, lantaran semenisasi jalan tersebut tidak rata, sehingga air mudah turun ke bawah rumahnya.
“Seharusnya dipikirkan saat pengerjaan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Kan gitu,” katanya.
Muhirman mengaku telah memprotes masalah tanggul yang semula sudah ada di tembok depan rumah mereka ke pekerja proyek jalan itu beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pekerja proyek mengatakan tanggul akan dibuat setelah pekerjaan semenisasi jalan itu selesai dikerjakan. Namun, lantaran tak juga dikerjakan, warga akhirnya berinisiatif membuat sendiri tanggul tersebut dibantu bersama pekerja proyek itu.
“Pekerja mereka membantu semen. Kami mencetaknya untuk dipasang,” katanya.
Muhirman mengatakan, dirinya bersama warga telah menyampaikan persoalan itu ke kontraktor. Pihak kontraktor sudah meninjau lokasi pengerjaan proyek itu pada 23 September 2023. Namun, pembangunan tanggul air itu sampai saat ini tak kunjung terlaksana.
“Terus janjinya mau dipasang pipa agar air tak turun ke teras rumah saya setelah seminggu disurvei. Sampai sekarang belum ada tanggapan,” kata Muhirman
Kalau kontraktor tersebut tak bisa kerjakan antar saja bahan biar warga yang kerjakan. Kasih upah kerja ke warga. Jangan sampai timbul kerugian terhadap rumah yang kami tempati.
“Apakah mereka mau ganti rugi kalau air sampai masuk ke rumah kami. Bisa rusak kan barang-barang elektronik. Kan gitu,” tegas Muhirman.
Sementara itu, putra Muhirman, Iskandar Syah, kesal atas pengerjaan tersebut yang menimbulkan masalah. Dia sudah beberapa kali memberitahu ke kontraktor maupun pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang.
“Dari Dinas PUPR kemarin bilang mau turun sama pihak kontraktor. Habis itu hilang cerita dari Dinas PUPR. Asik berjanji saja. Ada apa dengan Dinas PUPR ini. Dua kali lima juga dengan pihak kontraktor. Berjanji saat saya telfon bukan main manisnya. Hari ini saya cek lagi ke rumah orang tua saya, belum juga solusi yang diminta dikerjakan,” jelas Iskandar Syah.
Iskandar Syah mengultimatum tentang pekerjaan tersebut. Dia tak segan-segan melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) jika pekerjaan itu tidak sesuai dengan spek dan yang dikerjakan di lapangan.
“Saya masih tunggu iktikad baiknya untuk semua yang terlibat. Ini terakhir saya kasih tahu, ya. Jangan tau terima duit saja mereka. Habis itu orang ngeluh tak cepat direspon,” tegasnya.
Terpisah, Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tanjungpinang, Hendro mengatakan pihaknya telah mendengar dan merespon keluhan warga JL Pompa Air Gg Damar soal permasalahan tidak adanya tanggul tersebut, di pekerjaan proyek rehabilitasi jalan itu.
“Saya akan turunkan anggota kesana untuk menyelesaikan permasalahan itu, yang penting warga tetap tenang dan nyaman,” kata Hendro, yang akrab disapa Pak Cik Hendro.
Sementara Songki, Kontraktor pekerja proyek Rehabilitasi Jalan Lingkungan JL Pompa Air Gg Damar, RW1, CV Jastindo Gradana mengatakan, membenarkan telah mendengar permasalahan warga dan berjanji akan segera membangun tanggul penahan air tersebut.
“Saya pastikan hari ini Rabu (4/9/2023) pekerja akan turun ke lokasi membangun tanggul pukul 15.00 WIB,” kata Songki.
Pewarta : Aji Anugraha