Raja Ariza: Menjaga Api Perjuangan Sang Pahlawan

Drs. H. Raja Ariza M.M merupakan tokoh masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, saat diwawancara pijarkepri.com, Selasa (3/9/2024) (Foto: ajianugraha/pijarkepri.com)
Drs. H. Raja Ariza M.M merupakan tokoh masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, saat diwawancara pijarkepri.com, Selasa (3/9/2024) (Foto: ajianugraha/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM – Sosok Raja Ariza mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Tanjungpinang.

Dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan mudah bergaul, Raja Ariza kerap dipandang sebagai bagian dari masyarakat biasa.

Bacaan Lainnya

Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan fakta mengejutkan bahwa Raja Ariza adalah keturunan bangsawan dari Kerajaan Riau-Lingga.

Raja Ariza ternyata merupakan keturunan langsung dari Raja Haji Fisabilillah, seorang pahlawan nasional yang namanya harum di Kepulauan Riau.

Ia adalah keturunan ketujuh dari pahlawan besar tersebut, yang dikenal sebagai pejuang gigih melawan kolonialisme Belanda.

Meski memiliki darah bangsawan, Raja Ariza tidak pernah menunjukkan statusnya yang sebenarnya dan tetap menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat biasa.

Garis keturunan Raja Ariza berasal dari Raja Ahmad, dengan leluhur yang lebih jauh adalah Daeng Celak, ayah dari Raja Haji Fisabilillah, yang merupakan Yang Dipertuan Muda Riau II.

Sementara itu, Raja Haji Fisabilillah sendiri menjabat sebagai Yang Dipertuan Muda Riau IV, salah satu posisi tertinggi di kerajaan tersebut.

Sejarah mencatat peran penting keluarga Raja Ariza dalam Kerajaan Melayu Riau-Lingga, sebuah kerajaan yang berdiri kokoh selama lebih dari tujuh abad hingga abad ke-19, sebelum akhirnya bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kerajaan ini juga dikenal dengan adanya ‘Perjanjian Abadi’ antara Melayu dan Bugis, di mana posisi Sultan dipegang oleh pihak Melayu, sementara posisi Raja dipegang oleh Bugis.

Tiga pahlawan nasional yang berasal dari Kepulauan Riau dan diakui oleh pemerintah Indonesia adalah Raja Haji Fisabilillah, Raja Ali Haji, dan Sultan Mahmud Riayat Syah II.

Raja Haji Fisabilillah diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1997, Raja Ali Haji pada tahun 2004, dan Sultan Mahmud Riayat Syah II pada tahun 2017.

Tidak hanya dikenal karena garis keturunannya, Raja Ariza juga aktif dalam Lembaga Adat Melayu (LAM) sebagai salah satu penasihat. Peran ini menunjukkan betapa eratnya hubungan Raja Ariza dengan budaya dan adat Melayu-Bugis.

Dengan pengabdiannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 37 tahun, Raja Ariza telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, menjaga serta meneruskan warisan perjuangan yang telah diwariskan oleh leluhurnya.

Dengan segala pengalaman dan dedikasinya, Raja Ariza terus menjaga api perjuangan sang pahlawan, memastikan bahwa warisan sejarah dan budaya yang kaya tetap hidup dan dihormati oleh generasi masa kini.

Pewarta : Aji Anugraha

Pos terkait