PIJARKEPRI.COM, Tanjungpinang – Tingkat inflasi di Kota Tanjungpinang per Maret 2018 terkendali cukup baik, dengan persentase yang jauh berada di bawah angka inflasi Batam dan nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang Tingkat inflasi Tanjungpinang dalam rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang di kantor Walikota Tanjungpinang, Kamis 19 April 2018 menjelaskan per Januari sampai dengan Maret 2018 (tahun kalender), inflasi Tanjungpinang sebesar 0,15 persen.
Sementara inflasi Batam periode Januari – Maret 2018 tercatat sebesar 1,20 persen dan inflasi tahun kalender nasional sebesar 0,99 persen.
“Terkendalinya harga kebutuhan pokok masyarakat di Tanjungpinang bahkan berdampak langsung terjadinya deflasi pada bulan Maret sebesar 0,18 persen,” kata Kepala BPS Kota Tanjungpinang Drs. Mangamputua.
Rapat yang dipimpin oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Tanjungpinang H. Irwan, S.Sos tersebut, terungkap bahwa kelompok bahan makanan menjadi sektor dominan penyumbang terjadinya deflasi.
Hal tersebut mengartikan bahwa rata-rata bahan kebutuhan pokok dan makanan di Tanjungpinang mengalami penurunan pada bulan Maret.
“Inflasi di Tanjungpinang cukup terkendali, dan jika hal ini bertahan maka Tanjungpinang akan berhasil memenuhi target infalsi nasional yaitu sebesar 3,5 plus minus 1 persen. Sejauh ini angka inflasi Tanjungpinang jauh di bawah inflasi Batam dan nasional,” ungkap Mangamputua.
Operasi Pasar Pertahankan Infalasi
Untuk tetap mempertahankan terkendalinya inflasi di Tanjungpinang periode April 2018, dan untuk menghadapi bulan puasa pada Mei 2018, TPID Tanjungpinang telah mempersiapkan beberapa langkah strategis.
Dimulai hari Kamis 19 April 2018, Bulog Sub Divre Tanjungpinang telah melaksanakan operasi pasar beras pada pasar-pasar tradisional.
Operasi pasar beras tersebut merupakan bagian dari Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP) yang dilaksanakan di Kota Tanjungpinang.
Selain menggelar operasi pasar di pasar-pasar tradisional, Bulog Sub Divre Tanjungpinang juga melaksanakan GSHP pada Rumah Pangan Kita (RPK) yang terdapat di kelurahan-kelurahan.
Tujuannya adalah masyarakat memenuhi kebutuhan beras, gula, dan minyak goreng di RPK terdekat.
“Persediaan beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 975 ton, dan pada April ini pasokannya akan bertambah lagi sebanyak 1.500 ton. Sedangkan persediaan minyak goreng masih terdapat sebanyak 33.700 liter, dan gula pasir juga masih tersedia sekitar 1.068 kilogram. Pasokannya masih akan terus bertambah, hingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok menjelang bulan puasa nanti,” tambahnya.
Aji Anugraha