PIJARKEPRI.COM– Di balik seragam dinas khaki seorang wali kota, tersimpan kisah perjuangan yang jarang terdengar. Hari itu, Selasa (22/7), aula dan kelas-kelas di SMP Negeri 7 Tanjungpinang menjadi saksi sebuah dialog hangat antara pemimpin kota dan para pelajar yang baru saja memulai babak baru dalam hidup mereka, yakni masuk ke jenjang sekolah menengah pertama.
Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, S.H., tidak sekadar datang untuk meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Lebih dari itu, ia hadir sebagai sosok inspiratif yang ingin menyalakan api motivasi di dada anak-anak muda.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Diskominfo Kota Tanjungpinang, Camat Tanjungpinang Timur dan para tenaga pendidik, ia menyapa siswa dari kelas ke kelas, lalu duduk bersama mereka dalam sebuah dialog penuh kehangatan dan makna.
“Salah satu bentuk kepedulian dengan lingkungan adalah dengan secara sadar menjaga kebersihan, untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar,” ucap Lis sembari mengajak siswa membangun kebiasaan positif sejak dini.
“Bangun komunikasi yang positif dengan teman, dan lingkungan, karena keberhasilan kita nanti juga memerlukan dukungan lingkungan,” imbuhnya.

Namun, yang paling menyentuh adalah saat Lis mulai bercerita tentang masa kecilnya. Dulu, ia hanyalah seorang anak biasa yang membantu ekonomi keluarga dengan berjualan es di sekolah. Namun keterbatasan itu tak pernah membuatnya kecil hati.
Ia tetap belajar dengan giat, bersaing dengan anak-anak dari keluarga lebih berada, dan perlahan, menapaki tangga kehidupan yang akhirnya membawanya ke jabatan tertinggi di pemerintahan kota.
“Untuk sukses, kita perlu DUIT singkatan dari doa, usaha, ikhtiar, dan tawakal,” ungkap Lis, disambut anggukan para siswa yang mulai memahami bahwa jalan menuju keberhasilan tidak selalu mulus, tetapi selalu mungkin.
Lis juga mengajak para pelajar untuk membaca buku-buku tentang kisah orang-orang sukses. Salah satu yang ia sebut adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang memulai karier dari menjual telur ayam dari pintu ke pintu.
“Membaca kisah-kisah seperti ini bisa membangun semangat dan pola pikir positif dalam diri kalian,” tambahnya.
Di mata Lis, kesuksesan bukan semata-mata soal fasilitas atau label sekolah favorit. Lebih dari itu, sukses adalah tentang kemauan untuk bangkit, tentang kepedulian terhadap diri dan sekitar, serta tentang membangun mentalitas pantang menyerah sejak dini.
Kunjungan Wali Kota ke SMP Negeri 7 hari itu bukan sekadar seremonial MPLS. Ia adalah momen yang menyalurkan semangat, menanamkan harapan, dan mengingatkan bahwa bahkan dari keterbatasan, seseorang tetap bisa bermimpi besar.
Karena seperti yang ditunjukkan Lis Darmansyah lewat hidupnya, kisah sukses sejati sering kali dimulai dari kesederhanaan. Dan siapa pun, termasuk para pelajar hari ini, bisa menjadi tokoh utama dalam kisah itu. (DKI/ANG)







