PIJARKEPRI.COM – Pelindo Tanjungpinang membatalkan rencana kenaikan tarif penumpang di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang sebelumnya diumumkan, namun keputusan ini tidak mengurangi komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan pelabuhan.
Meskipun begitu, Pelindo tetap menyatakan bahwa kenaikan tarif merupakan langkah yang diperlukan untuk mendukung keberlanjutan operasional dan pengembangan fasilitas yang semakin kompleks.
General Manager (GM) Pelindo Cabang Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, melalui Humas Pelindo Riel Fulltimer Harianja, menjelaskan bahwa dalam delapan tahun terakhir, Pelindo telah melakukan berbagai pembenahan signifikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Pelabuhan SBP, yang meliputi pembangunan terminal penumpang modern, peningkatan kapasitas dermaga, dan penambahan fasilitas penunjang untuk kenyamanan penumpang.
“Selama ini, Pelindo telah melakukan banyak investasi dalam peningkatan fasilitas pelabuhan tanpa membebani masyarakat dengan kenaikan tarif. Fasilitas yang sudah diperbaiki antara lain ruang tunggu yang lebih nyaman, sistem informasi digital untuk penumpang, serta penguatan infrastruktur keamanan dan aksesibilitas,” jelas Riel, Minggu (2/2/2025).
Selain itu, Pelindo juga telah memperluas kapasitas dermaga untuk menampung lebih banyak kapal, serta memperbaiki jalan menuju pelabuhan untuk memudahkan akses penumpang.
Tidak hanya itu, fasilitas lainnya seperti toilet, ruang ibu menyusui dan difabel, serta AC dan kursi ruang tunggu juga telah diperbaiki guna menciptakan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa pelabuhan.
Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan untuk memperbaiki dan mengembangkan fasilitas pelabuhan agar lebih modern dan kompetitif, Pelindo menyadari bahwa anggaran yang diperlukan cukup besar.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menaikkan tarif penumpang, yang meskipun menuai pro kontra, dianggap perlu untuk membiayai biaya operasional yang terus meningkat serta pengembangan infrastruktur lainnya.
“Kami mengerti bahwa kenaikan tarif dapat menimbulkan reaksi, namun biaya operasional pelabuhan terus meningkat, sementara pembangunan dan pengembangan fasilitas memerlukan investasi besar. Tarif penumpang yang baru direncanakan ini dimaksudkan untuk mendanai kebutuhan tersebut,” ujar Riel.
Salah seorang pengguna jasa pelabuhan, Rita, yang sering bepergian ke Batam untuk keperluan bisnis, mendukung langkah tersebut, asalkan dana yang terkumpul digunakan sepenuhnya untuk pengembangan fasilitas pelabuhan.
Menurutnya, meski kenaikan tarif dapat terasa membebani, penting untuk memastikan bahwa fasilitas pelabuhan terus berkembang.
“Pelindo sudah banyak berinvestasi tanpa menaikkan tarif dalam delapan tahun terakhir. Kenaikan tarif ini, meskipun berat, menjadi langkah yang dibutuhkan untuk memastikan pengembangan fasilitas lebih lanjut demi kenyamanan bersama,” ujar Rita.
Meski demikian, beberapa pihak menganggap bahwa kebijakan kenaikan tarif lebih berfokus pada keuntungan finansial Pelindo. Tanpa data yang jelas, pandangan ini cukup efektif membentuk opini publik yang meragukan niat baik perusahaan.
Menanggapi hal ini, Riel Fulltimer menegaskan bahwa kenaikan tarif bukan semata-mata untuk mengejar keuntungan, namun untuk memastikan kelanjutan investasi dalam fasilitas pelabuhan yang lebih baik dan lebih ramah bagi pengguna jasa.
“Kenaikan tarif ini bertujuan untuk mendanai pengembangan fasilitas yang lebih modern dan meningkatkan kualitas pelayanan di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Kami ingin memastikan pelabuhan ini dapat bersaing secara nasional maupun internasional, dengan standar yang lebih baik,” jelas Riel.
Meskipun akhirnya keputusan untuk menaikkan tarif penumpang dibatalkan, Pelindo tetap berkomitmen untuk melanjutkan berbagai upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan fasilitas pelabuhan.
Langkah ini diyakini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan pengguna jasa pelabuhan, serta menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman bagi penumpang.
Seperti diketahui, Pelindo Tanjungpinang membatalkan rencana kenaikan tarif yang sebelumnya dijadwalkan mulai 1 Februari 2025.
Pembatalan tersebut tertuang dalam surat resmi yang diterbitkan oleh GM Pelindo Cabang Tanjungpinang, Tonny Hendra Cahyadi, yang mencabut kebijakan sebelumnya terkait kenaikan tarif.
Kendati demikian, dari data dan informasi yang pijarkepri.com terima, Pelindo yakin dapat menjelaskan ke pengguna jasa Pelabuhan domestik dan Internasional SBP Tanjungpinang alasan mereka perlu menyesuaikan kembali tarif pas penumpang ke depan.
Pewarta : Aji Anugraha