PIJARKEPRI.COM – Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XIX tingkat Kota Tanjungpinang 2025 resmi dibuka dengan penuh kemegahan di pelataran Melayu Square, Senin (21/4) malam.
Ribuan pasang mata terpukau oleh pertunjukan pembuka yang menghadirkan harmoni cahaya, suara, dan gerak yang memesona.
Sejak detik pertama, permainan cahaya dinamis berpadu dengan tata suara megah menyambut kehadiran para tamu dan masyarakat.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, membuka acara secara simbolis melalui dentuman kompang yang disambut riuh tepuk tangan penonton.
Atraksi pembukaan bukan sekadar seremoni, melainkan pertunjukan seni visual yang dirancang matang oleh tim kreatif di bawah arahan Syafaruddin, Pamong Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang yang sekaligus menjadi Art Director malam itu.
Menurut Syafaruddin, keberhasilan malam pembukaan ini tak lepas dari peran Wakil Wali Kota, Raja Ariza, yang memberikan banyak arahan teknis.
“Beliau memberi banyak masukan untuk tim lighting dan sound. Hasilnya, sajian visual dan audio tampil padu, serasi, dan berkesan,” ungkapnya.
Ia juga menggandeng Harie Tri Handoyo dan Said Fahrurozi dalam mengatur detail suara dan pencahayaan, menciptakan atmosfer megah yang memukau sepanjang pertunjukan.
Menjelang akhir acara, penonton disuguhkan penampilan spesial DCT Colour Guard Show oleh Drum Corps Tanjungpinang, hasil pembinaan Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kota Tanjungpinang.
Di bawah komando Kolonel Penerbangan Roni Widodo, Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah, pertunjukan ini dipoles oleh koreografer Dody Julian Purnama dan digarap artistik oleh Ibu Ria Ukur Rindu Tondang.
Para personel drum corps merupakan siswa-siswi dari berbagai sekolah di Tanjungpinang dan sekitarnya. Dengan gerakan penuh semangat dan koordinasi apik, mereka sukses mencuri perhatian dan menuai apresiasi luas dari penonton.
Sebagai penutup, 50 penari dari SMP Negeri 4 Tanjungpinang membawakan tarian kolosal yang memadukan gerak silat maskulin dan kelembutan tari perempuan.
Diiringi musik menghentak dan alunan marwas, pertunjukan ditutup dengan gemuruh tepuk tangan, sementara gerimis malam turun seolah menambah kesyahduan malam itu.
“Kami bangga bisa tampil di pembukaan MTQH ini. Semoga penampilan kami menjadi bagian dari semangat melestarikan seni budaya Melayu,” ucap Kepala SMP Negeri 4 Tanjungpinang, Faridah, penuh haru. (ANG/DK)