Bangunan Penampung Air Pelabuhan SBP Miring, Ini Penjelasan Pelindo

Bangunan penampung air di Pelabuhan SBP Tanjungpinang yang miring setelah selesai pengerjaannya. (Foto: aji anugraha)
Bangunan penampung air di Pelabuhan SBP Tanjungpinang yang miring setelah selesai pengerjaannya. (Foto: aji anugraha)

 

Bangunan penampung air di Pelabuhan SBP Tanjungpinang yang miring setelah selesai pengerjaannya. (Foto: aji anugraha)
Bangunan penampung air di Pelabuhan SBP Tanjungpinang yang miring setelah selesai pengerjaannya. (Foto: aji anugraha)

PIJARKEPRI.COM, Tanjungpinang – Bangunan tempat mesin genset dan penampungan air Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang yang baru saja selesai pengerjaannya mengalami kemiringan alias ambles dibagian belakang.

Bacaan Lainnya

Pelindo I cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengklarifikasi penyebab kemingiringan bangunan penampung air yang baru saja dibangun itu.

Pelaksana Staf Deputi Pengamanan Pelindo I di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Riel F Harianja, di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Senin mengklarifikasi terkait kebenaran kemiringan bangunan disebabkan daya tampung bangunan yang berlebihan.

“Kemiringan bak air penampungan di bak air penampung Pelindo bangunan ini belum selesai, jadi ini masih tahap uji vendor yang mengerjakan pembangunan,” katanya.

Bangunan penampung berkapasitas 60 ton tersebut dikerjakan PT Antaraksa dengan luas keseluruhan pengerjaan bangunan pelabuhan domestik dan Internasional SBP Tanjungpinang 6.905 meter persegi.

Sementara luas bangunan yang mengalami kemiringan tersebut, seluas 228 meter persegi. Pelindo menyatakan pemeliharaan bangunan masih kewenangan PT Antaraksa dengan masa waktu hingga Juni 2018.

“Ini masih masa perawatan bangunan, mereka akan bertanggung jawab selama 2 bulan di mulai dari bulan sekarang. Teknisnya, bangunan itu akan dibelah dan akan dipancang ulang, untuk mengatasi kemiringan,” ujarnya.

Ia menjelaskan kemiringan bangunan tempat penampungan air pelabuhan SBP tersebut tidak mempengaruhi pendistribusian air bersih di pelabuhan. Hal itu mengingat Pelindo masih memiliki cadangan air ditempat penampungan air sebelumnya.

“Tidak menggangu, karena masih bisa 5 sampai 6 ton untuk didistribusikan, untuk progres saat ini pembangunan masih berjalan hingga selesai, dan ini tak menjadi kendala bangunan, prosesnya dalam arti masih dalam pertanggungjawaban PT, dan belum diserahkan ke Pelindo,” ujarnya.

Meskipun demikian, kemiringan pembangunan penampungan air pelabuhan SBP Tanjungpinang tersebut menjadi sorotan semua pihak.

Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang Ade Angga saat melihat kondisi kemiringan bangunan Pelindo tersebut menaruh prihatin dan meminta lembaga jasa kontruksi, ahli dan komisi tiga DPRD Tanjungpinang untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Ini permasalahan serius, dan ini menyangkut kemaslahatan orang banyak. Kita pastikan akan memanggil melalui komisi 3 dan akan memanggil dalam rapat dengar pendapat, dan bersama tenaga ahli untuk melihat kelapangan,” ujarnya.

Penulis : Aji Anugraha

Pos terkait