PIJARKEPRI.COM, Batam – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau akan menggelar pasar murah di 9 kecamatan derah itu, dimulai 1 Agustus 2017 secara bergiliran, kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
“Sejauh ini distributor beri respon positif,” tambahnya, di Batam Centre, beberapa waktu lalu.
Pemerintah setempat menggandeng distributor besar pemasok sembako di Batam. Segmen yang ingin digarap pemerintah melalui kegiatan ini adalah masyarakat kelas bawah yang tidak tersentuh program pengentasan kemiskinan.
Pasar murah tersebut bertujuan agar masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih murah dari pasar, dikarenakan jalur distribusi yang diperpendek.
“Ini murni harga pihak pertama yang kita yakin tetap lebih murah. Dan pasar murah ini lebih terbuka. Bebas beli,” kata dia.
Pasar murah tersebut nantinya, menjual beras, gula, minyak goreng. Pasar tersebut diselenggarakan selama satu bulan, namun tidak untuk kecamatan hiterland (Pulau Penyangga) karena biaya transportasi yang cukup besar.
“Untuk Bulang, Galang (Kecamatan Hinterland), perlu digalakkan Rumah Pangan Kita (RPK). Bulog targetkan tiap RW ada RPK,” kata Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin
RPK merupakan perpanjangan tangan Bulog, guna mempermudah akses masyarakat mendapatkan bahan pangan. Penjualan bahan pangan di RPK, diatur dengan adanya batas Harga Eceran Tertinggi (HET). Artinya RPK tidak bisa menjual di atas HET, tapi boleh lebih rendah.
“Yang pasok langsung Bulog. Ini untuk bantu masyarakat dapatkan sembako. Ada 11 jenis bahan pokok yang akan didrop ke RPK, seperti beras, gula,” ujarnya.
Penulis : Aji Anugraha
Sumber : Media Center Batam
