PIJARKEPRI.COM – RSUD Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai rumah sakit rujukan utama di Provinsi Kepulauan Riau.
Rumah sakit ini berhasil menangani persalinan dan perawatan intensif seorang bayi dengan Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) secara optimal.
Bayi tersebut lahir pada akhir Februari 2025 dari seorang ibu dengan usia kehamilan baru menginjak 29–30 minggu, dengan berat lahir hanya 1.017 gram, bayi itu dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD RAT selama 39 hari hingga mencapai berat badan 1.700 gram saat dinyatakan layak pulang ke rumah.
Perawatan intensif dilakukan oleh tim medis gabungan dari Divisi Kebidanan dan Anak, yang menjadi garda terdepan dalam layanan maternal dan neonatal rumah sakit ini.
“Perawatan BBLSR bukan hanya soal menyelamatkan nyawa, tapi juga memastikan tumbuh kembang bayi tetap optimal,” jelas dr. Addina Irawan, Sp.A, Dokter Spesialis Anak RSUD RAT.
Ia menegaskan bahwa bayi harus stabil secara hemodinamik, bebas dari gangguan pernapasan, dan telah mencapai usia gestasi 36 minggu atau berat minimal 1.600 gram sebelum bisa pulang.
Saat ini, RSUD RAT telah dilengkapi fasilitas NICU yang mumpuni, termasuk tiga ventilator, dokter spesialis anak yang telah menempuh pendidikan Fellowship Neonatologi, serta tim paramedis berpengalaman.
Layanan rawat gabung dengan ibu juga menjadi bagian dari pendekatan menyeluruh agar orang tua siap merawat bayi saat kembali ke rumah.
Sementara itu, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD RAT, dr. Yusrizal Saputra, Sp.OG, menambahkan bahwa kasus ini berawal dari diagnosis kehamilan dengan gangguan pertumbuhan janin (Intrauterine Growth Restriction/IUGR)
“Kami mendeteksi kondisi reverse end-diastolic flow (REDF) lewat pemeriksaan Doppler tali pusat. Ini pertanda aliran darah ke bayi terganggu dan dapat berakibat fatal dalam waktu 72 jam jika tidak dilakukan tindakan cepat,” ungkapnya.
Sebagai respons, tim melakukan pematangan paru bayi dengan pemberian obat dua minggu sebelum persalinan. Begitu Doppler menunjukkan REDF, keputusan operasi sesar diambil dan dilakukan dalam waktu 15 hingga 30 menit.
“Keputusan melahirkan prematur hanya kami ambil setelah memastikan kesiapan penuh NICU. Di luar rahim, pertumbuhan berat badan bisa dikejar dengan nutrisi khusus. Di dalam rahim, risikonya terlalu tinggi,” jelas dr. Yusrizal.
Keberhasilan ini menjadi penanda bahwa RSUD RAT mampu menangani kasus-kasus kompleks seperti BBLSR bahkan hingga Berat Badan Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR), memperkuat peran strategis rumah sakit ini dalam mendukung kesehatan ibu dan anak (KIA) di Kepulauan Riau.
Pewarta : Aji Anugraha