PIJARKEPRI.COM – Dalam era digital yang terus berkembang pesat, pelatihan berbasis teknologi informasi semakin menjadi kebutuhan utama dalam dunia tenaga kerja. Di Kota Tanjungpinang, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum) melalui Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (PPTK), Iman Satria, berkomitmen untuk menyediakan pelatihan-pelatihan yang mendukung transformasi digital tenaga kerja.
“Pelatihan berbasis teknologi informasi seperti produk desain dasar, digital marketing, desain grafis, serta teknisi audio video merupakan beberapa program yang telah kami siapkan. Pelatihan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang semakin bergantung pada keterampilan digital,” jelas Iman Satria dalam keterangannya, Kamis (4/3/2025)
Selain itu, program-program ini juga disesuaikan dengan tren industri yang sedang berkembang, agar para peserta pelatihan dapat langsung terjun dan beradaptasi dengan dunia usaha. Dengan semakin meningkatnya permintaan akan pekerja terampil di bidang teknologi, program ini menjadi jawaban atas tantangan yang ada.
Namun, kualitas pelatihan tidak hanya dilihat dari aspek pengajaran saja. Evaluasi dan monitoring terhadap lulusan juga menjadi perhatian dalam program ini. Iman menjelaskan bahwa pihaknya rutin melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan kualitas lulusan tetap terjaga.
“Kami juga memiliki grup WhatsApp alumni yang memudahkan komunikasi antara kami, alumni, dan dunia usaha,” jelasnya.
Dari hasil monev, Iman menyebutkan bahwa sekitar 80% alumni pelatihan telah berhasil mendapatkan pekerjaan. Angka ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup signifikan dan menunjukkan bahwa pelatihan yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Kerjasama antara Disnakerkopum dan sektor pendidikan juga diharapakan dapat memperkuat keterampilan tenaga kerja di Tanjungpinang. Saat ini, kata Iman, Disnakerkopum telah menjalin kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tanjungpinang, salah satunya dalam bentuk Bursa Kerja Khusus (BKK). BKK ini berfungsi sebagai penghubung antara pencari kerja dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai keahlian dan kualifikasi lulusan SMK.
“Setiap tahunnya, SMK di Tanjungpinang juga mengadakan job fair, yang menjadi kesempatan bagi lulusan untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan langsung dari perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” terang Iman.
Sementara itu, untuk mendukung visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Raja Ariza, yang juga berfokus pada keamanan dan kenyamanan, Disnakerkopum memastikan bahwa tenaga kerja yang ditempatkan di perusahaan mendapat perlindungan hak-haknya.
Menurut Iman, dalam hal ini perusahaan diwajibkan untuk membuat peraturan perusahaan dan perjanjian kerja yang mencakup hak-hak pekerja, termasuk perlindungan melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Setiap tenaga kerja yang kami tempatkan di perusahaan harus mendapatkan jaminan perlindungan sosial. Hal ini sangat penting agar mereka bekerja dengan tenang dan aman,” jelas Iman.
Dalam hal pelayanan publik, Disnakerkopum juga memanfaatkan teknologi untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait pelatihan dan penempatan kerja. Iman menyebutkan bahwa masyarakat dapat mengakses berbagai informasi melalui website resmi Disnakerkopum dan Kemnaker, seperti informasi lowongan pekerjaan, pelatihan kerja, serta sertifikasi profesi.
“Tahun ini, kami akan meluncurkan aplikasi berbasis Android dan IOS untuk mempermudah masyarakat mengakses berbagai layanan yang kami sediakan,” ungkap Iman. Selain itu, informasi terkait lowongan pekerjaan juga dapat ditemukan melalui akun Instagram resmi Disnakerkopum Kota Tanjungpinang.
Disnakerkopum juga berupaya mendukung program “Tanjungpinang Berbudaya” dengan menawarkan pelatihan-pelatihan yang berfokus pada pengembangan sektor ekonomi berbasis budaya lokal. “Kami menyadari kekayaan budaya lokal Tanjungpinang sangat potensial untuk dikembangkan. Pelatihan di sektor kuliner, pariwisata, perhotelan, hingga perikanan adalah beberapa contoh yang dapat mendorong pengembangan sektor ini,” tambah Iman.
Melalui pelatihan di bidang-bidang ini, Iman berharap tenaga kerja di Tanjungpinang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga mampu memanfaatkan potensi budaya lokal sebagai daya tarik dan sumber ekonomi baru.
“Selain itu, pelatihan di sektor otomotif dan barista juga kami tawarkan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global, sekaligus mendukung perkembangan industri pariwisata di Tanjungpinang,” lanjut Iman.
Secara keseluruhan, program-program yang dijalankan oleh Disnakerkopum di Tanjungpinang bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang transformasi digital dan perlindungan hak-hak pekerja.
Iman berharap inovasi yang diterapkan, baik dalam pelatihan maupun pelayanan berbasis teknologi, diharapkan dapat memperkuat daya saing tenaga kerja Tanjungpinang, sekaligus berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. (ANK)