PIJARKEPRI.COM – Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum) tengah fokus mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan berbagai program yang mendukung transformasi digital dan inklusi keuangan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum) Kota Tanjungpinang, Effendi, melalui Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro (Kopum), Syarifah Zairina, S.Kep, M.M, mengatakan hal ini sejalan dengan visi Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dan Wakil Wali Kota, Raja Ariza, untuk menjadikan Tanjungpinang sebagai kota yang lebih modern dan berbasis teknologi.
Zairina menegaskan Disnakerkopum Tanjungpinang melalui bidang koperasi dan usaha mikro berkomitmen untuk mendorong UMKM agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menyelenggarakan pelatihan digitalisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi UMKM dalam pemanfaatan teknologi, seperti e-commerce dan platform digital lainnya.
Pelatihan digitalisasi ini, lanjut Zairina, merupakan bagian dari salah satu pilar dalam program BIMASAKTI yang mengedepankan masyarakat melek teknologi. Ia menjelaskan dengan adanya pelatihan diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses pasar secara online, yang tentunya akan memperluas jangkauan usaha mereka. Program ini sangat relevan mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi yang membuka peluang baru bagi UMKM.
Selain itu, Disnakerkopum juga memperkenalkan konsep kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem UMKM di Tanjungpinang. Zairina menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah institusi, seperti PT. Pegadaian, Bank Indonesia, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau, Kementerian UMKM, dan OPD terkait.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan dukungan yang lebih luas kepada pelaku usaha mikro dan koperasi, baik dalam bentuk pelatihan, pendampingan, maupun akses keuangan,” ujar Zairina dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Menurtnya Kerja sama dengan Bank Indonesia dan PT. Pegadaian, sebagai upaya untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses permodalan. Program Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang digagas oleh Bank Indonesia juga membantu memfasilitasi para pelaku usaha mikro dalam memperoleh pinjaman dengan proses yang lebih transparan dan efisien.
Disnakerkopum juga tak lupa memperhatikan inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro. Kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan untuk memastikan bahwa usaha mikro di Tanjungpinang dapat mengakses fasilitas keuangan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM yang lebih stabil dan terkelola dengan baik.
Selain itu, pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan oleh bidang Kopum juga fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di sektor koperasi dan UMKM. Pelatihan yang telah dilaksanakan mencakup berbagai materi penting, seperti pembukuan koperasi, manajemen pemasaran, penilaian kesehatan koperasi, dan yang tidak kalah penting adalah pelatihan digitalisasi.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapakan pelaku usaha mikro dan koperasi di Tanjungpinang mampu mengelola usahanya dengan lebih profesional dan produktif. Tidak hanya itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk masyarakat yang berintegritas, yang mana merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Program pelatihan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan adanya berbagai upaya ini, Zairina berharap UMKM di Tanjungpinang dapat lebih siap menghadapi tantangan global, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era digital.
Selain pelatihan, tambah Zairina, Disnakerkopum juga aktif memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro untuk memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan dalam pelatihan secara optimal. Pendampingan ini berfungsi untuk membantu mereka dalam mengimplementasikan berbagai strategi bisnis yang telah dipelajari.
Menurut Zairina, kegiatan tersebut mendapat respons positif dari para pelaku UMKM di Tanjungpinang. Banyak dari mereka yang merasa terbantu dengan adanya pelatihan digitalisasi, terutama dalam hal pemasaran produk secara online.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, saya jadi tahu bagaimana cara menjual produk saya lewat platform online. Sekarang, usaha saya bisa dikenal lebih luas,” ujar salah satu pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan, saat dimintai tanggapannya, beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, pendidikan dan pelatihan tidak hanya bertujuan untuk mendukung ekonomi mikro, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing UMKM Tanjungpinang di pasar nasional maupun internasional. Dengan adanya pelatihan yang mendalam dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan Tanjungpinang dapat menjadi salah satu kota yang unggul dalam sektor UMKM di Indonesia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum) Kota Tanjungpinang, Effendi, menegaskan berbagai program Disnakerkopum sudah sejalan dengan visi Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dan Wakil Wali Kota, Raja Ariza, yang ingin menjadikan Tanjungpinang sebagai pusat ekonomi berbasis digital.
“Melalui program-program yang digagas Disnakerkopum, masyarakat khusunya pelaku UMKM dapat berkembang dan sejahtera yang merupakan harapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, melalui visi Bima Sakti, yang berkomitmen mewujudkan Tanjungpinang sebagai kota yang lebih modern, berdaya saing, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro dan koperasi,” kata Effendi. (ANG)