OPINI – Islam adalah agama yang menekankan pemeluknya untuk senantiasa menyuruh berbuat ma’ruf dan melarang perbuatan yang mugkar yang tentunya suruhan dan larangan tersebut adalah didasari atas keimanan kepada Allah SWT. Menyuruh kepada yang ma’ruf yakni apa yang dinilai baik oleh selama sejalan dengan nilai-nilai ilahi dan melarang yang mungkar yaitu yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur (Shihab, 2002, hlm. Volume 2, 184) atau yang menyalahi agama serta beriman kepada Allah SWT yang menjadi landasan dari semua suruhan dan larangan tersebut adalah tiga serangkai yang dapat mengantarkan umat Islam disebut sebagai umat yang terbaik (1990, hlm. Juz 2, 886-887). Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 110: “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik” (QS. Ali Imran: 110). Dari sini dapat dipetik pesan bahwa, ketiga nilai yang disebutkan diatas yaitu menyuruh berbuat baik, mencegah berbuat buruk dan senantiasa beriman adalah syarat yang harus ada apabila ingin sampai pada derajat umat terbaik. Ayat ini juga berlaku tentunya bagi individu-individu yang menginginkan dirinya berpredikat baik. Apatah lagi sekiranya Ia (individu tersebut) ingin mengajak orang lain berbuat baik, mencegah untuk bertindak buruk serta menyeru pada keimanan haruslah memulai dari dirinya. Tatkala individu atau umat senantiasa mengusahakan agar berbuat kebaikan, mencegah kemungkaran dalam bingkai keberimanan kepada Allah SWT bagi umat ataupun individu tersebut layak dijadikan syahida (referensi atau saksi) bagi yang lain. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 143: “Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu………..” (QS. al-Baqarah: 143).
Dalam melakukan ajakan menyeru kebaikan, mencegah kemungkaran serta keimanan ini tidak boleh dilakukan serampangan harus ditempuh dengan cara-cara yang baik, al-Qur’an mengajarkan hal tersebut melalui firman Allah SWT surat al-Nahl ayat 125: “Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk” (QS. al-Nahl: 125: Seruan dengan cara hikmah yaitu dengan cara yang bijaksana, bijaksana menempatkan sesuatu pada tempatnya, bijaksana adalah pilihan yang tepat dan bermanfaat. Maka disini pulalah ladang inovasi dalam berdakwah agar bisa tepat dan bermanfaat. Salah satu objek dakwah yang dinilai cukup efisien dalam berdakwah adalah dakwah komunitas. Dakwah komunitas pada dasarnya adalah dakwah yang menekankan pada pendekatan kelompok dengan mempertimbangkan karakteristik khusus dari komunitas target.
Pendekatan dakwah komunitas gerakan inovatif dari gerakan dakwah sebelumnya yang bersifat umum dan massal. Alasan yang menjadikan dakwah komunitas menjadi alternatif dalam berdakwah adalah karena pada masa ini, karena ketersediaan waktu yang dipakai tidak banyak diluar aktivitas bekerja sehari-hari dalam memenuhi hajat hidup, sehingga kesempatan untuk berkumpul secara massal juga sedikit, namun orang akan tertarik berkumpul dalam hal kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan hobi dan lainnya. Maka terbentuklah komunitas, nah komunitas inilah yang kemudian menjadi medan dakwah. Dalam dakwah komunitas, dai dituntut untuk memahami secara mendalam dinamika sosial, budaya, dan kebutuhan spiritual komunitas yang menjadi sasaran dakwah. Salah satu dakwah komunitas adalah dakwah komunitas bikers (komunitas sepeda motor) misalnya adalah bikers subuhan. Di provinsi Kepulauan Riau sendiri, sudah terbentuk bikers subuhan di dua kota dan dua kabupaten, yaitu bikers subuhan kota Tanjungpinang, bikers subuhan kota Batam, bikers subuhan Bintan dan bikers subuhan Tanjungbalai Karimun. Khusus untuk bikers subuhan Tanjungpinang sudah berjalan lima tahun, dan akan mengadakan milad ke-lima pada tanggal 15-16 februari 2025 bertempat di masjid Asy-Syifa. Komunitas bikers subuhan ini bisa menjadi alternatif dalam bersama-sama bergerak dalam kebaikan dan menunjukkan kebaikan sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam al-Qur’an di surat al-Maidah ayat 2:………Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan……..(QS. al-Maidah: 2, serta penjelasan Rasulullah SAW terkait orang yang menunjukkan kepada kebaikan: “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim, No. 1893).
Setiap medan dakwah tentu memiliki tantangan tersendiri, maka diperlukan strategi agar dakwah lebih mengena, hal tersebut juga berlaku bagi dakwah komunitas. Diantara strategi yang bisa dilakukan, diantara adalah: Pertama, pemetaan karakteristik komunitas, pemahaman yang lebih mendalam tentang karakteristik komunitas target merupakan langkah awal yang sangat penting dalam dakwah komunitas. Hal ini mencakup analisis sosio-demografis, pola interaksi, nilai-nilai yang dianut serta tantang yang dihadapi komunitas. Kedua, pengembangan materi dakwah kontekstual materi dakwah perlu dikembangkan secara kontekstual sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik komunitas. Pendekatan semacam ini dalam rangka memastikan pesan-pesan Islam tersampaikan secara efektif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari komunitas target. Pesan-pesan keislaman tersebut adalah pesan-pesan yang bergambarkan Islam yang Rahmah. Ketiga, pemberdayaan komunitas dakwah tdiak hanya berfokus pada penyampaian pesan keagamaan, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas. Ini mencakup pengembangan kapasitas, peningkatan kesejahteraan dan penguatan identitas Islam dalam konteks komunitas. Diakhir tulisan ini saya pribadi mengucapkan selamat milad ke-5 buat bikers subuhan Tanjungpinang dengan tema “Rapatkan Barisan! Bersinergi dalam Kebaikan”.
Abd. Malik Al Munir (Anggota Bikers Subuhan Tanjungpinang)
Dakwah Komunitas; Alternatif memaksimalkan lahan dakwah.