PIJARKEPRI.COM – Pemerintah Provinsi Kepri akan menghias area pejalan kaki (Pedestrian) Jalan Bandara RHF Tanjungpinang dengan bunga sakura, bunga tanjung dan pohon pinang.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, saat meninjau kesiapan proyek tersebut, Selasa (8/11) memerintahkan Dinas PUPR dan Kontraktor untuk membuat lubang di sepanjang jalur pedestrian.
Lubang itu dibuat untuk ditanami pohon sakura, bunga tanjung, dan pohon pinang.
Sekitar 40 pohon sakura dan 1.000 pohon pinang dan bunga tanjung akan ditanam di kiri dan kanan jalur pedestrian, yang saat ini bibit bunga sakura sudah disiapkan Dinas Pertanian Provinsi Kepri.
Sedangkan bibit pohon pinang sudah disiapkan Kwarda Pramuka Kepri.
“Kita lihat progres penataan jalan di depan bandara RHF ini sudah hampir rampung, untuk menambah keindahannya kita akan tanam bunga sakura seperti di taman kota Kijang, kita tanam juga bunga tanjung dan pohon pinang secara berselang-seling sesuai nama Kota Tanjungpinang,” ujar Gubernur Ansar.
Menurutnya, kecantikan bunga Sakura saat musim mekar akan membuat masyarakat semakin bersemangat menikmati pedestrian jalan sambil beraktivitas jalan sore atau bersepeda.
Hal serupa terlihat di taman kota Kijang, dimana setiap kali bunga Sakura mekar, masyarakat berbondong-bondong datang dan berfoto di pohon Sakura tersebut.
Selain bunga sakura, tanjung dan pohon pinang, pedestrian dan media jalan Bandara RHF akan dilengkapi dengan ornamen Melayu seperti sculpture kapal lancang kuning dan sculpture tanjak.
Selain itu, juga akan dibuat nama-nama Kabupaten dan Kota di seluruh Kepri sebagai sarana edukasi bagi anak-anak kecil yang melintas.
“Yang terpenting setelah penataan ini selesai adalah perawatan dan kebersihannya, tenaga kebersihan harus dibina betul-betul agar pedestrian bisa dinikmati masyarakat dengan nyaman. Masyarakat juga harus membantu menjaga kebersihan jalan ini,” tekan Gubernur Ansar.
Sebelum meninjau jalan bandara RHF, Gubernur Ansar terlebih dahulu mengunjungi Gedung PGRI Kepri di Senggarang, Tanjungpinang. Ia melihat kemajuan renovasi dan pembangunan aula PGRI yang juga dikerjakan Pemerintah Provinsi Kepri.
Ia menjelaskan gedung dan aula PGRI ini nantinya dapat digunakan sebagai tempat pelatihan bagi guru-guru di Kepri dan juga pusat kegiatan PGRI.
“Jika gedung PGRI bagus dapat menghasilkan manfaat untuk PGRI itu sendiri, karena gedungnya lengkap fasilitasnya. Kita ingin anak-anak Kepri cerdas, jadi guru-gurunya juga harus diperhatikan,” ucapnya
(HUM/ANG)