
PIJARKEPRI.COM, Anambas – Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Bandar Udara Letung, Ariadi Widiawan bantah soal pembangunan Bandara di Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas yang diduga terkesan asal-Asalan.
“Tidak benar dikerjakankan secara asal asalan dan infrastruktur tak dapat dipakai karena selama ini yang dibangun terutama sisi darat semua terpakai,” katanya, saat dikonfirmasi pijarkepri.com, Kamis (12/7).
Ariadi membantah laporan sumber terpercaya pijarkepri.com mengenai pembangunan sisi darat Bandara Letung seperti perpanjangan landasan pesawat yang diduga dikerjakan dengan asal-asalan.
“Penimbunan pasir untuk perpanjangan landasan memang digunakan dari sekitar area Bandara dan itu adalah material on site yang tidak dibayar untuk material, hanya alat saja,” ungkapnya.
Soal pembangunan dreanase (Parit) di area darat Bandara yang dikatakan sumber pijarkepri.com, tidak terawat dengan baik sejak kurn waktu 3 bulan penggalian, hingga pemasangan kabel keluar, pihak Bandara membantah itu.
“Kami memang ada pembangunan drainase, akan tetapi tidak memakai kabel-kabel. Itu adalah pekerjaan pemasangan AFL tahun 2016 yang ditimbun tanah dan tanah tergerus air sehingga kabel keluar tidak lebih dari 1 meter,” ujarnya.
Sementara terkait pembangunan Bandara Letung yang sudah berlangsung sejak 2014 tersebut, dikatan sumber diduga tidak terawat dengan baik, Ariadi juga membantah.
Menurutnya sejumlah kabel yang timbul dari tepi drainase, parit, dan pasir taman yang meluber bukan menjadi alasan untuk menyatakan keadaan Bandara Letung tak terurus.
“Kalaupun tidak diurus pasti Bandara dalam keadaan kotor tidak terawat. Jika acuan hanya kabel itu, ya tidak bisa menjadi acuan. Mengenai parit yang tertimbun longsoran tanah memang suatu persoalan yang sedang kami selesaikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini, kendala pengoperasian Bandara Letung yakni, mendatangkan maskapai ATR 72 dan melobi Pemrintah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk menyediakan transportasi laut, guna penunjang penumpang dari Ibu Kota Anambas, di Tarempa ke Letung.
“Kami berusaha mencoba mendatangkan maskapai yang mempunyai pesawat ATR 72 kebawah dan berusaha meminta ke Pemkab anambas untuk pengadaan kapal antar moda guna menunjang penumpang pesawat dari tarempa,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pihak Bandara Letung tengah menggodok Standard Operating Procedure (SOP) untuk persiapan cargo maskapai Asialink ke Anambas.
“Asialink pesawat khusus cargo yang berminat melakukan trading hasil laut dari Anambas dan membawa sembako dari Batam guna melancarkan sembako di Anambas terlebih sewaktu ombak tinggi dan memasuki musim angin utara,” pungkasnya.
Ia menjelaskan saat ini, progres percepatan pembangunan Bandara Letung sudah mencapai 90 persen
“Karena kita sedang membangun sudah mencapai 1.650 dengan lebar 30, tinggal penunjang seperti gedung kargo itu belum ada, pelebaran apron. Yang utamanya sudah selesai,” tandasnya.
ANG