Raja Ariza: Dari Pantai Kuala Raya Menuju Panggung Kepemimpinan Tanjungpinang

Seorang warga berswafoto bersama Raja Ariza dalam Deklarasi dan Pidato Politik Lis-Raja di Gedung TCC , Tanjungpinang, Kepri, Kamis (29/8/2024) (Foto: ajianugraha/pijarkepri.com)
Seorang warga berswafoto bersama Raja Ariza dalam Deklarasi dan Pidato Politik Lis-Raja di Gedung TCC , Tanjungpinang, Kepri, Kamis (29/8/2024) (Foto: ajianugraha/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM – Di tepian Laut Cina Selatan, tepatnya di desa kecil bernama Kuala Raya, Dabo Singkep, pada 25 Februari 1960, lahirlah Raja Ariza, yang kelak menjadi figur penting dalam sejarah kepemimpinan Tanjungpinang. Sejak kecil, Raja sudah akrab dengan kehidupan laut, terinspirasi oleh kakeknya yang merupakan seorang pelaut tangguh. Setiap badai yang dihadapi bersama di laut menjadi pelajaran tentang keberanian dan keteguhan, dua nilai utama yang kemudian membentuk karakter dan kepemimpinannya.

“Saya umur 3 tahun sudah sama kakek, berkebun, ya terkadang kalau ada sela waktu ke laut mencari ikan, kadang kalau pergi ke seberang pulau berjumpa keluarga. Itu bukan kapal-kapal seperti sekarang, dulu orang pergi melaut itu pakai perahu layar,” ungkap Raja Ariza, dalam suatu kesempatan.

Bacaan Lainnya

Pendidikan Raja dimulai di SDN 115/V Tanjung Batu (1966-1972), dilanjutkan ke SMPN Tanjung Batu Kundur (1972-1975), dan kemudian ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri di Tanjungpinang (1975-1979). Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Riau, Pekanbaru, tempat ia meraih gelar D-III dan S-1 di bidang sosial politik, serta melanjutkan S-2 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (2001-2003).

Karier Raja Ariza di dunia pemerintahan dimulai pada tahun 1987 ketika ia bergabung dalam bidang pembangunan di Kabupaten Kepulauan Riau. Berkat ketekunannya, ia menapaki berbagai posisi penting dalam birokrasi, termasuk menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (2012-2016) dan Kepala BPSDM Pemerintah Provinsi Kepri (2020-2024). Pengalaman ini semakin memperkaya pengetahuannya, termasuk saat ia dipercaya menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Tanjungpinang.

Setelah pensiun, Raja Ariza kembali ke dunia politik, mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tanjungpinang bersama Lis Darmansyah. Bersama, mereka mengusung visi besar untuk menjadikan Tanjungpinang sebagai smart city yang berdaya saing global. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, pariwisata, dan melobi anggaran pusat untuk fasilitas publik, mereka berencana membangun flyover untuk mengurai kemacetan, embung untuk menangani banjir, serta menyelenggarakan berbagai acara internasional.

Raja Ariza dikenal tidak hanya sebagai birokrat, tetapi juga sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Ia kerap terlibat dalam kegiatan sosial seperti gotong royong dan perayaan-perayaan lokal. Kedai kopi di sekitar kota menjadi tempat favoritnya untuk mendengarkan keluhan warga, menandakan bahwa baginya, pemimpin sejati harus selalu ada di tengah masyarakatnya.

Sebagai keturunan pahlawan, Raja Ariza terus termotivasi untuk melanjutkan perjuangan demi kesejahteraan masyarakat Tanjungpinang. Prinsip kepemimpinannya yang inklusif mendorongnya untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan kota. Ia bertekad mewujudkan Tanjungpinang sebagai kota modern yang tetap memegang teguh tradisi, serta menjamin kemakmuran bagi semua warga.

Perjalanan Karier Raja Ariza di Pemerintahan

Raja Ariza mengawali kariernya sebagai staf di Bagian Evaluasi dan Laporan Bagian Pembangunan Setwilda Tingkat II Kepulauan Riau (1989-1994). Kemudian, ia dipercaya untuk menjabat Kepala Bagian Penyusunan Program Setwilda Tingkat II Kepulauan Riau (1994-1996).

Pada 1996, Raja Ariza diangkat sebagai Kepala Bagian Umum Setwilda Tingkat II Kepulauan Riau (1996-2000), lalu menjabat sebagai Kepala Bagian Perlengkapan Setwilda Tingkat II Kepulauan Riau (2000-2001).

Kariernya terus menanjak dengan menjadi Kepala Sekretariat Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Kabupaten Kepulauan Riau (2001-2002), dilanjutkan dengan posisi Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau (2002-2004).

Raja juga dipercaya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau (2004) dan Asisten Administrasi Setda Kabupaten Kepulauan Riau (2004-2005). Ia melanjutkan kariernya sebagai Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau (2005-2007) dan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (2007-2009).

Pengalaman mengelola administrasi pemerintahan membawa Raja Ariza untuk memimpin Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau (2009-2010) serta Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kepulauan Riau (2010-2012).

Sebagai seorang yang paham dunia maritim, Raja Ariza kemudian menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (2012-2016) serta Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (2016-2020).

Menjelang masa pensiunnya, Raja Ariza dipercaya memimpin BPSDM Pemerintah Provinsi Kepri (2020-2024). Pada tahun 2024, ia memutuskan untuk pensiun dan mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang bersama Lis Darmansyah, siap membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat.

Pewarta : Aji Anugraha

Pos terkait