Ansar Ahmad, Muhammad Rudi dan Yan Fitri Halimansyah di Pilgub Kepri 2024

Foto dari kiri : Ansar Ahmad, Yan Fitri Halimansyah, Muhammad Rudi. (Sumber Foto: doc_pijarkepri.com)
Foto dari kiri : Ansar Ahmad, Yan Fitri Halimansyah, Muhammad Rudi. (Sumber Foto: doc_pijarkepri.com)

TIGA nama putra daerah Kepulauan Riau (Kepri) masuk dalam daftar tarung perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Mereka adalah Ansar Ahmad yang saat ini menjabat Gubernur Kepri aktif, Kepala BP Batam sekaligus Walikota Batam Muhammad Rudi dan Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah.

Bacaan Lainnya

Ketiganya memiliki jejak rekam memimpin lembaga pemerintahan di setiap tingkatan dengan pencapaian yang berbeda-beda di berbagai sektor program.

Ansar Ahmad sudah berkarir di pemerintahan cukup lama. Dia pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bintan dua periode, DPR RI hingga saat ini menjadi Gubernur Kepri.

Sedangkan Muhammad Rudi juga berkarir di pemerintahan menjadi Walikota Batam dua periode sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pengusaha (BP) Batam, hingga saat ini.

Kemudian, Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah merupakan perwira tinggi Polri yang telah memimpin lembaga negara itu diberbagai tingkatan, dan saat ini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kepri.

Saat ini, mereka merupakan tiga nama yang memiliki basis masa dukungan terbesar untuk maju di Pilkada serentak 2024 wilayah Kepri, dengan basis dukungan yang tersebar di tujuh kabupaten kota.

Di Indonesia, tiket masuk untuk mendaftar sebagai calon peserta Pemilu harus melalui rekomendasi Partai Politik (Parpol) melalui tahapan penjaringan, atau jalur independen.

Namun jarang ditemukan bakal calon kepala daerah yang mendapatkan dukungan masyarakat maju tanpa rekomendasi Parpol, atau disebut calon perseorangan.

Calon perseorangan harus mendapatkan dukungan dari masyarakat berdasarkan persentase jumlah penduduk yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Peraturan itu berdasarkan Keputusan KPU Nomor 532 tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pemenuhan Syarat Dukungan Pasangan Calon Perseorangan Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.

Begitu juga untuk rekomendasi partai politik pengusung bakal calon kepala daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota. Parpol berperan penting dalam menentukan calon kandidat Kepala Daerah di setiap tingkatan.

Parpol dengan jumlah kursi terbanyak hasil Pemilu Serentak 2024 di DPRD Kepri dapat mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya yang juga mendapatkan kursi di DPRD Kepri.

Parpol pemenang Pemilu di Kepri dengan jumlah suara terbanyak di posisi pertama adalah Golkar, menyusul Gerindra di posisi ke dua, Nasdem di posisi ketiga dan PDIP di posisi ke empat.

Sedangkan di DPRD Kepri jumlah kursi Parpol menempati terbagi kedalam, Gerindra sembilan kursi, Golkar sembilan kursi, NasDem tujuh kursi, PKS enam kursi, PDI-P empat kursi, Demokrat tiga kursi, PKB dua kursi, PAN dua kursi, PSI satu kursi, Hanura satu kursi dan Perindo satu kursi.

Angka-angka dari persentase jumlah suara masyarakat untuk setiap calon dari setiap Parpol itu menjadi bahan pertimbangan para kandidat calon kepala daerah berkoalisi.

Tentu jumlah kursi dari keterwakilan suara rakyat terhadap para calon Anggota DPRD dari berbagai Parpol di DPRD Kepri itu menentukan arah dukungan Parpol pengusung calon Gubernur Kepri 2024.

Ansar Ahmad berada pada posisi partai Golkar, Muhammad Rudi berada pada partai Nasdem, sedangan Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah tidak memiliki partai politik.

Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah menjadi bakal calon Gubernur Kepri yang diperebutkan Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi.

Kabar Ansar Ahamad melakukan sejumlah pertemuan dengan Yan Fitri kerap terdengar membahas Pilkada Kepri 2024, begitu juga dengan Muhammad Rudi dan Yan Fitri.

Yan Fitri menjadi kuda hitam yang diperebutkan banyak pihak, terlebih Jenderal bintang dua ini mempunyai kedekatan dengan petinggi-petinggi Parpol di pusat.

Sekali lagi, koalisi Parpol menjadi penentu pergerakan mesin politik menuju pesta demokrasi Pilkada Kepri dapat meriah dilaksanakan dengan jumlah peserta hadir terbanyak, artinya pemenang di setiap perlombaan itu.

Senter terdengar Gerindra mendukung Yan Fitri Halimansyah jika bersedia maju di Pilkada Gubernur Kepri 2024. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Yan Fitri untuk maju di Pilgub Kepri meski sejumlah kelompok masyarakat menyerukan agar dia maju mencalonkan diri.

Ansar Ahmad tak perlu kerja banyak untuk mencari koalisi Parpol pengusung Pilkada Kepri 2024, sebab Golkar dapat mengusung calon Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri dengan hanya satu koalisi partai, begitu juga dengan Gerindra.

Posisi sulit berada pada Muhammad Rudi, tanpa koalisi Parpol, sulit bagi Nasdem mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur, di Pilkada Kepri 2024.

Secara politik terpusat, Presiden terpilih pemenang Pemilu 2024 tentu tak ingin kebijakan hasil kerja nyata di kepemimpinannya mendatang terhambat di tingkat daerah.

Maka sudah tentu koalisi Parpol pengusung Prabowo Subianto juga dipastikan akan bergerak di tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2024, termasuk Kepri.

Agustus 2024 menjadi hari-hari penentu bagi Ansar Ahmad, Muhammad Rudi dan Yan Fitri Halimansyah menuntun kemana arah politik mereka menuju Pilkada Kepri 2024.

Di sisi lain harapan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Provinsi Kepulauan Riau tak lain ke depan hanya membutuhkan pemimpin yang dapat mewujudkan Kesejahteraan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945.

Penulis: Aji Anugraha

Pos terkait