PIJARKEPRI.COM – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau, Hendri, mengapresiasi para penggiat yang kreatif memanfaatkan limbah atau sampah organik maupun non organik menjadi peluang usaha.
Saat ini, kata Hendri peluang usaha juga dihasilkan dari hasil pengolahan sampah organik. Dimana sampah sisa makanan, sayur dan buah-buahan ternyata bisa dapat dijadikan bahan utama untuk usaha Magot.
“Magot itu sejenis ulat yang dibudidayakan dan ulat tersebut dapat berguna menjadi makanan hewan, seperti ulat dan ikan,” terang Hendri, di Tanjungpinang, Jumat (9/5)
Hendri mengatakan, untuk memproduksi ulat Magot tersebut, diperlukan limbah sisa makanan, buah-buahan dan sayuran sebagai bahan baku untuk pembesaran ulat tersebut.
Saat ini, Magot menjadi salah satu peluang usaha yang bagus untuk skala rumahan maupun skala besar, hal itu dikarenakan Magot tidak sulit untuk dipasarkan.
“Untuk pasarannya tidak sulit, peternak ayam di sini banyak yang menggunakan Magot untuk makanan ayam. Saat ini pengusaha Magot masih kewalahan untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah dan kebutuhan ekspor ke luar negeri dalam kondisi kering,” terang Hendri.
Dirinya mendukung usaha Magot tersebut, karena kegiatan ini berbasis lingkungan. Yakni, mengurangi nilai kumuh dari lingkungan dari banyaknya sampah sayur, buah dan sisa makanan.
“Saya juga pernah meninjau ke tempat pelaku usaha Magot, mereka berhasil mendaur ulang sampah menjadi peluang usaha,” terang Hendri.
Hendri berharap, semakin banyak masyarakat yang kreatif menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah menjadi peluang usaha. (ANG)