PIJARKEPRI.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kepulauan Riau mengklarifikasi terkait penolakan mereka terhadap Musda hingga pelantikan KNPI versi caretaker.
Ketua DPD KNPI Kepri Banjar Ahmad, dalam keterangan pers yang diterima pijarkepri.com, Senin (14/3/2022), menjelaskan kronologis penolakan pelantikan KNPI versi caretaker, di Kota Tanjungpinang.
Menurut Banjar Ahmad, kronologis penolakan tersebut perlu disampaikan kepada publik mengingat mereka (KNPI Banjar Ahmad,red) menemukan, bola liar dari penolakan tersebut yang dikemas oknum tertentu.
Penolakan Musda KNPI versi caretaker tersebut seolah-olah upaya pemaksaan kehendak oleh oknum tertentu di Kepengurusan KNPI yang dia pimpin.
“Mari kita buka kronologisnya biar yang berada diluar kepengurusan KNPI itu memahami terkait dengan kenapa bisa terjadi hal-hal semacam ini di dalam kubu organisasi kepemudaan,” kata Banjar Ahmad.
Dalam rilis resmi yang diterima pijarkepri.com dari DPD KNPI Kepri Banjar Ahmad menguraikan sejumlah poin kronologis penolakan Musda hingga pelantikan KNPI versi caretaker.
Berikut penjelasannya ;
1. Perlu di ketahui bahwa Banjar Ahmad adalah Ketua DPD KNPI Kepri terpilih hasil MUSDA II KNPI Provinsi Kepri, merupakan Ketua KNPI Kepri Versi Noer Fajrieansyah selaku KETUM DPP KNPI yang memiliki Legitimasi Berupa SK Kemenkumham AHU-0000037.AH.01.08.TAHUN 2019, sehingga sah secara hukum.
2. Karena terjadi Perpecahan KNPI di Pusat Maka kepengurusan KNPI Kepri yang dikomandoi oleh Banjar Ahmad, sebisa mungkin berupaya agar di Kepri hanya ada satu KNPI agar tidak terjadi perpecahan sampai ditingkat Kab/Kota.
Namun seiring berjalannya waktu, pihak KNPI caretaker melaksanakan pelaksanaan Musda dengan dalih bahwa versi yang berbeda namun dalam teknis pelaksanaan tetap melanjutkan Musda III yang seharusnya kalau berbeda mereka harus melaksanakan Musda I, Ini salah satu hal yang memicu kenapa Muda KNPI Versi Caretaker Di tolak di Golden Prown.
3. Sebelum pelaksanaan Musda KNPI Versi Caretaker di Golden Prawn, sudah ada pertemuan yang di fasilitasi oleh Kasat Intel Kota Batam dan beberapa kepengurusan KNPI versi Caretaker yang dihadiri oleh Dewi Socowati, yang mana kesepakatannya tidak ada Musda Di Golden Prawn Melainkan SILATURAHMI/PERTEMUAN PEMUDA KERPI, Namun hasil pertemuan ini tidak di indahkan dan KNPI Versi Caretaker tetap melaksanakan musda yang mana Musda yang mereka lakukan adalah Musda III padahal mereka adalah kepengurusan KNPI Versi Berbeda Dengan kepengurusan Banjar Ahmad. Jika mereka merasa ini berbeda Seharusnya yang mereka lakukan adalah Musda I bukan Musda III. Namun mereka tetap kekeh bahwa pelaksanaan musda mereka adalah Musda III, maka secara otomatis mereka Mengkudeta kepengurusan sebelumnya yang SK masih aktif. Maka ini sudah jelas-jelas ada upaya yang dilakukan oleh oknum caretaker untuk sengaja memicu konflik di kubu kepemudaan padahal irisannya Berbeda.
4. Dalam proses Pelaksanaan Musda KNPI Caretaker terjadi Deadlock dan di fasilitasi pertemua antar Haris Pertama (Pimpinan Dewi) dan Banjar Ahmad terkait redaksional Musda I dan III namun Haris Pratama tetap ingin melaksanakan Musda III sehingga tidak terjadi titik temu antara kedua belah pihak.
5. Kemudian pada tanggal 13 Maret 2022, KNPI Versi Caretaker melaksanakan Pelantikan di Hotel Aston Kota Tanjungpinang. Dan beberapa hari sebelum Pelantikan sudah ditolak oleh KNPI Kota Tanjungpinang yang dipimpin oleh Arie Sunandar Selaku Ketua KNPI Tanjungpinang yang merupakan hasil Musda irisan Banjar Ahmad. Melalui beberapa Media Online sudah menyampaikan penolakan dan sudah berkoordinasi dengan Polresta Tanjungpinang, Namun versi caretaker bukan malah menahan diri tetapi tetap memaksakan pelaksanaan Pelantikan di Hotel Aston tentunya mendapat penolakan KNPI Kota Tanjungpinang yang akhirnya berujung pada dinamika kepemudaan yang berjalan saat ini.
6. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini kepengurusan KNPI di kabupaten kota yang ada di Provinsi Kepri adalah Kepegurusan KNPI Versi Banjar Ahmad. Dan selama ini berjalan dengan baik tanpa ada perpecahan.
7. DPD KNPI Provinsi Kepri mengecam pernyataan Haris Pertama di media yang menyatakan bahwa ada premanisme dalam penolakan pelantikan KNPI Versi Caretaker tersebut. Hal itu tidak betul karena penolakan tersebut dilakukan oleh pengurus aktif KNPI Kota Tanjungpinang.
8. Dengan adanya pelaksanaan Musda KNPI Caretaker tentunya berimplikasi kepada pecahnya KNPI di kabupaten kota. Padahal selama ini kepengurusan KNPI berjalan sebagaimana mestinya. Setelah versi Caretaker memaksakan Musda III di Golden Prawn, seharusnya Musda I, hal ini memicu konflik kepemudaan di kabupaten kota. Karena otomatis KNPI di kabupaten kota akan terbelah menjadi dua.
Demikian beberapa alasan dan kronologis yang membuat kenapa terjadi penolakan terhadap KNPI Versi Caretaker di Kota Batam dan Pelantikan di Kota Tanjungpinang karena ada upaya memaksakan kehendak yang keluar dari hasil fasilitasi, Sekian dan Terima Kasih.
Wsllam.
Banjar Ahmad (Ketua DPD KNPI Provinsi Kepri)