Pengamat : Sekolah di Daerah Belum Siap Buka

Aktivitas mengajar di Sekolah Negeri, di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau sebelum bencana Covid-19 menerpa tanah air. (Foto: Aji Anugraha/doc.pijarkepri.com)
Aktivitas mengajar disekolah Negeri, di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau sebelum bencana Covid-19 menerpa tanah air. (Foto: Aji Anugraha/doc.pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM – Pengamat pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Kepulauan Riau, Robby Patria, menilai bahwa sebagian sekolah di daerah belum memiliki kesiapan penuh apabila tahun ajaran baru dibuka dalam waktu dekat.

“Di Kepri, Covid-19 sudah menyebar di pulau-pulau yang lokasinya terpencil. Di daerah yang minim akses pelayanan kesehatan itu, kita harus mendahulukan upaya melindungi anak-anak, termasuk dalam kegiatan pembelajaran,” kata Robby di Tanjungpinang, Sabtu (30/5/2020).

Kandidat doktor pendidikan dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) itu menuturkan, Kemdikbud seharusnya tidak membebani masyarakat yang sedang kesulitan akibat pandemi Covid-19 dengan berbagai aktivitas tahun ajaran baru.

Menurutnya, di masa pandemi ini, Kemdibud dituntut untuk memberikan perasaan aman dan nyaman kepada murid dan orang tua. Robby khawatir, pembukaan sekolah di saat pandemi justru menjadi kebijakan yang kontraproduktif. Sebab, banyak sekolah di daerah memiliki keterbatasan infrastruktur sehingga menyulitkan penerapan protokol new normal yang sedang diperkenalkan pemerintah.

“Bagaimana anak-anak bisa menjaga jarak apabila ruang kelasnya sempit? Lalu, di sekolah-sekolah yang masih memakai sistem shift pagi dan siang: jika kapasitas murid di kelas harus dikurangi, akan jadi berapa shift dalam sehari?” ungkapnya.

Robby menyarakan pemerintah untuk mengikuti langkah Malaysia, agar dapat melindungi anak-anak sekolah secara lebih optimal. Negeri jiran mengumumkan pembukaan kembali sekolah pada tahun 2021, walaupun kurva pandemi Covid-19 di sana telah menunjukkan tren penurunan.

“Kemdikbud harus bersabar. Menunda pembukaan sekolah lebih baik daripada tergesa-gesa namun bisa berisiko sangat berat nantinya,” tandasnya.

Dilansir Rmol.co, Para ahli pendidikan mengusulkan kepada Menteri Nadiem menunda pembukaan tahun ajaran baru 2020/2021. Persatuan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) bahkan meminta Kemdikbud memundurkan pelaksanaan tahun ajaran baru tersebut pada Januari 2021.

Kurva pandemi Covid-19 yang cenderung meningkat di beberapa daerah, menjadi alasan kuat dibalik usulan penundaan tahun ajaran baru tersebut.

Sedangkan di daerah kabupaten kota, Provinsi Kepulauan Riau, pemerintah tengah mengkaji pemberlakukan new normal. Sarana perkantoran, pendidikan, pasar akan segera dibuka namun mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

(ANG)

Editor : Redaksi pijarkepri.com

Pos terkait