PIJARKEPRI.COM, Tanjungpinang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kepulauan Riau di Tanjungpinang meminta Gubernur dan Walikota Tanjungpinang memperhatikan keselamatan dokter dan paramedis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Rudhi Chua, Teddy Jun Askara, Eis Aswati dan Bobby Jayanto, di Tanjungpinang menemukan penanganan masalah Covid-19 di Kota Tanjungpinang masih terkendala ketersedian alat-alat medis di Puskesmas. Padahal, petugas kesehatan puskesmas merupakan garda terdepan dalam penanganan medis di 4 kecamatan dan 18 kelurahan di kota itu.
Juru bicara anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengatakan, minimnya ketersedian alat medis penanganan Covid-19 di Puskesmas seperti masker N95, masker bedah, pengukur suhu dan alat pelindung diri (APD) dokter dan paramedis perlu segera dipenuhi Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Puskesmas juga tak memiliki rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi seseorang terpapar virus Corona. Tenaga medis di Puskesmas dihadapkan dengan ketidaksiapan sarana dan prasarana penanganan Covid-19, rentan terpapar Covid-19.
Sejumlah puskesmas memiliki masalah penanganan Covid-19 yang berbeda-beda. Puskesmas tertentu menangani WNI KPO (TKI) yang dipulangkan dari Malaysia dan sangat membutuhkan perlengkapan medis penanganan Covid-19 saat dikarantina di RPTC.
“Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan RSUD Raja Ahmad Tabib Kepri, sarana dan prasarana penanganan Covid-19 di Puskesmas harus segera diperkuat,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kepri itu.
Baca Juga : Wakil Rakyat Dapil Tanjungpinang Minta Pemerintah Perhatikan Tiga Aspek Ini Dalam Menangani Covid-19
Dalam peninjauan kesiapan penanganan pasien Covid-19 di RSUD Raja Ahmad Tabib, sebagai rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan pasien Covid-19 di Tanjungpinang, para wakil rakyat Kepri juga menemukan masih lambannya pengujian sample virus di rumah sakit tersebut lantaran tak memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR merupakan alat pemeriksaan untuk memeriksa spesimen dari swab tenggorokan dan mulut dapat lebih akurat mengetahui DNA virus dalam tubuh. RSUD Kepri harus mengirimkan sample virus dari setiap pasien ke Jakarta dengan rentang waktu 9 hari untuk mengetahui seseorang terhidap Covid-19 atau tidak. Kondisi ini dinilai lamban dan perlu segera disikapi Gubernur Kepri.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri menunjukan hasil PCR dapat diketahui setelah menerima hasil uji laboratorium di Jakarta. Bahkan, sebagian pasien Covid-19 meninggal dunia sebelum hasil PCR di terima dokter dan paramedis. Kondisi ini sangat memprihatinkan.
“Kita harapkan untuk memberikan masukan ke Gubernur agar disegerakan PCR ini. Karena untuk mengambil PCR ini butuh waktu lama. Kita juga berharap alat yang dikirim dari Singapura dapat segera digunakan. Sebagian alat sudah ada di rumah sakit, perlu pembaruan, alat ini (PCR) harus disegerakan,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Tanjungpinang juga diminta untuk tidak menganggarkan apa yang sudah dianggarkan di Gugus Tugas Provinsi Kepri. Pemerintah kota diminta fokus untuk mendukung kesiapan penangan kesehatan masyarakat di Puskesmas dengan melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
“Jadi gak duble-duble anggarannya, yang sudah di anggarkan di provinsi jangan dianggarkan lagi di kota, fokus dengan kesiapan penanganan di Puskesmas,” ujarnya.
Lis mengutarakan kekecewaan kepada para camat-camat di seluruh Pemerintah Kota Tanjungpinang yang dinilai tak peduli dengan kondisi masyarakat di Kota Tanjungpinang. Padahal, sebelumnya Lis sudah berkoordinasi langsung dengan Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang untuk membahas permasalahan bencana Covid-19 tersebut bersama-sama.
“Hari ini kalau kita pikirkan Covid-19 merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan bersama-sama, kita, pemerintah menjadi tonggak terdepan menyelamatkan masyarakat dari masalah Covid-19 yang mempengaruhi seluruh sektor kehidupan,” ujarnya.
Relawan Covid-19 di Tanjungpinang Kepulauan Riau juga menerima laporan minimnya alat penanganan Covid-19 di Puskesmas. Bahkan saat menangani laporan masyarakat terduga Covid-19, dokter dan paramedis di Puskesmas menggunakan jas hujan.
“Kondisi itu benar, mendengar informasi itu kami menyalurkan 5 APD baju Hazmat untuk Puskesmas Pembantu Batu IV,” kata Relawan Covid-19 Tanjungpinang, Jhoni.
Baca Juga : [Update] 23 Orang di Kepri Positif Covid-19
Lis mengutarakan apresiasi kepada seluruh relawan, organisasi kemasyarakatan, pemuda dan segala pihak yang memberikan sumbangsih dalam mengatasi bencana Covid-19.
Para anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang tersebut membagikan baju APD ke 7 Puskesmas di Tanjungpinang. APD tersebut merupakan bantuan dari Rudi Chua yang juga merupakan anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang.
“Untuk saat ini kami hanya dapat membantu 15 APD berupa baju Hazmat di setiap Puskesmas. Masker belum dapat diberikan, dikarenakan belum datang,” ujarnya.
Pewarta : Aji Anugraha