pijarkepri.com, Tanjungpinang – Semenjak serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada 6 Oktober silam. Perang ini pun memantik pro kontra di seluruh dunia. Sehingga muncullah berbagai sudut pandang, salah satunya muslim yang mendukung Israel.
Banyak negara-negara barat yang mendukung Israel menginvasi Gaza dengan alasan membela diri karena diserang Hamas. Lalu banyak negara Arab dan Muslim yang mendukung kemerdekaan Palestina. Sehingga tak sedikit kaum muslimin yang ikutan mendukung israel dengan berbagai alasan. Sehingga berbagai ulama pun merespon fenomena ini.
Syaikh Assim Al-Hakeem, viral di media sosial Twitter, usai potongan video ceramahnya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ramai diperbincangkan warganet.
Potongan video ceramah Syaikh Assim al-Hakeem di Twitter yang dibagikan oleh salah satu pengguna Twitter telah mendapat lebih dari 15.700 suka, lebih dari 320 komentar, dan lebih dari 1770 retweet. Salah satu pertanyaan warganet adalah soal bagaimana hukumnya orang Islam yang membela Israel.
Baca Juga Asian Games 2018, Energi Bagi Persatuan Bangsa Palestina
Jawaban Syaikh Assim al-Hakeem membuat warganet gempar. Ia menyebut orang muslim yang mendukung Israel adalah munafik.
“Mendukung Israel melawan umat Islam itu adalah sebuah tindakan kekufuran. Menjadikan musuh umat Islam sebagai kawan itu sebuah kemunafikan yang besar,” katanya di akun Twitternya, Selasa (10/10/2023).
Sheikh Assim Al-Hakeem tumbuh di lingkungan keluarga religius atau taat agama Islam. Sheikh Assim al-Hakeem sejak muda sudah tertarik mendalami studi Islam.
Beliau adalah seorang cendekiawan Islam yang terkemuka. Sheikh Assim al-Hakeem ini kelahiran tahun 1962 di Arab Saudi.
Selain itu, Ulama kharismatik dari Qatar, Prof. Dr. Yusuf Qardhawi membantah ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, dan menegaskan Islam hanya menentang gerakan permusuhan dan ekspansionis Zionis.
Ia mengatakan bahwa, hubungan antara Muslim dan Yahudi terkendala munculnya Zionisme dan pembentukan negara Israel di atas puing-puing Palestina. “Islam menentang ekspansionis dan gerakan Zionisme yang menindas, dan bukan memusuhi kaum Yahudi,” katanya.
Saat pendeta Yahudi yang berkunjung ke Rumah Syeikh Qardhawi mereka menjelaskan bahwa Yahudi dengan Zionisme itu sangat berbeda.
“Agama Yahudi, yang didasarkan pada ajaran yang benar dari Taurat, tidak mengakui Zionisme,” kata Pendeta Cohen, dan menambahkan, “Taurat dan agama Yahudi tidak mengenal pendudukan, pembunuhan dan pengusiran orang-orang dari rumah mereka.” (Ist)