PIJARKEPRI.COM, Lingga – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lingga menggelar pertemuan tokoh antar umat beragama dalam menjaga kerukunan umat beragama, di Hotel Gapura Singkep, Dabo Singkep, Kamis, (12/12/2019).
Sebagai narasumber di kegiatan FKUB, Kapolres Lingga, AKBP Joko Adi Nugroho menyampaikan, sampai saat ini wilayah Kabupaten Lingga masih aman tidak adanya paham-paham radikalisme.
Hal tersebut tentunya berkat dukungan seluruh tokoh-tokoh agama, masyarakat yang mendukung tugas-tugas TNI-Polri dan Pemkab Lingga, dalam mendeteksi dan mencegah paham radikalisme.
“Ini semua aktifitas masyarakat kita yang luar biasa, yang sampai saat ini di Bunda Tanah Melayu, belum ditemukan paham-paham radikalisme,” kata Kapolres Lingga saat diwawancarai Pijarkepri.com di Hotel Gapura Singkep, Kamis (12/12/2019) pagi.
Kapolres Lingga menjelaskan, banyak langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mencegah radikalisme, salah satunya dengan melakukan pertemuan-pertemuan dengan tokoh agama.
Kapolres mencontohkan, salah satu langkah pencegahan radikalisme melakaui kegiatan besembang bercerita bersama tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh berbagai agama.
“Dan kita juga masuk pada kegiatan agama seperti Subuh keliling, Jum’at keliling, dan untuk rekan yang beragama Kriten, Polres Lingga juga mempunyai kegiatan Minggu keliling,” ujarnya.
Ia mengatakan, Polres Lingga juta inten melakukan kegiatan-kegiatan agama, baik di Polres maupun hadir dalam pengajian-pengajian dan sebagainya.
Kemudian, Polres Lingga juga melakukan himbauan-himbauan ke sekolah-sekolah, melalui kegiatan Polisi Sahabat Anak, Police Go To Scool, oleh Satlantad, Satbimas, Satnarkoba, Satreskrim Polres Lingga.
Kepolres menghimbau kepada seluruh masyarakat Lingga, untuk dapat terlebih dahulu memahami betul, tetap komunikasi dan koordinasi, dengan tokoh-tokoh agama jangan sampai salah dalam mempelajari suatu agama.
Dia menyarakan agar masyarakat dapat terelebih dahulu mendekati para ulama dan aparat keamanan untuk menanyakan hal-hal yang mencurigakan yang mengajak ke arah paham-paham radikal.
“Komunikasi dan jangan ragu untuk berkoordinasi dengan Polres Lingga serta Polsek dan jajaran, jika ditemukan potensi-potensi bermasalah yang ada di wilayahnya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Lingga, Ridwan Mahadun mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Menurutnya, melalui kegiatan tersebut bagaimana tugas FKUB dapat disosialisasikan kepada tokoh agama dan tokoh pemuda, karena tidak semua orang yang berada disini adalah pengurus FKUB.
Ia mengatakan, melalui pertemuan tokoh agama dan tokoh pemuda tersebut, agar para tokoh agama dan masyarakat mengetahui bagaimana membuat izin dan memberikan rekomendasi dalam pembangunan rumah ibadah.
Menurutnya, salah satu konflik yang kerap terjadi, adalah saat akan mendirikan rumah ibadah serta adanya aliran sesat.
“Dalam mendirikan rumah ibadah, itu yang selalu menjadi sumber konplik, untuk itu, jangan sampai masalah tersebut terjadi kita adakan kegiatan ini,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lingga, Muhammad Nasir, saat dikonfirmasi terkait adanya Aliran yang menyimpang di Kabupaten Lingga menyebutkan, untuk masalah aliran tersebut sudah dinyatakan selesai, karena sudah ditangani Bupati Lingga, dan FKUB Lingga hanya tinggal mengawasi saja.
Kedepan, tambah M Nasir, tidak akan adalagi aliran-aliran seperti itu di Kabupaten Lingga, karena di tahun 2020 nanti FKUB dan seluruh tokoh-tokohnya, akan extra dalam mengawasi aliran ini di Lingga.
“Jadi tahun 2020, adalah tahun moderasi beragama untuk penguatan toleransi aktif, pemahaman agama yang inklusif, ketaatan pada hukum, memaafkan masalalu, trust dan ikatan antar warga, kita gerakan di Kabupaten Lingga, Insya Allah, nyaman dan aman,” tutupnya. (ACI)