PIJARKEPRI.COM, Tanjungpinang – Persoalan “Komunitas Cucu Mbah” yang menghebohkan publik lantaran terbilang sebagai himpunan ilegal perusak generasi muda mendapat sorotan tajam dari DPRD Kota Tanjungpinang.
Ketua DPRD Tanjungpinang, Suparno, di Tanjungpinang, Jumat (7/9) mengungkapkan, masih lambannya peran pemerintah setempat atas persoalan komunitas yang sudah merekrut anak dibawah umur, kategori siswa/i menengah pertama di kota itu diduga bertindak kriminalitas.
Suparno mengatakan, di era moderenisasi saat ini apa pun dapat mempengaruhi pola tumbuh kembang, hingga sikap anak, termasuk mereka yang masih duduk dibangku sekolah. Maka perlu peran aktif dari semua unsur, terkhusus pemerintah.
“Hal yang terpenting adalah unsur pembinaan dari semua unsur masyarakat, pemerintah, dunia pendidikan, lembaga lain seperti perkuat kegiatan olahraga, kesenian, melibatkan anak. Itu yang harus dikembangkan pemerintah,” ungkapnya.
Baca Juga : LSM Ketapang Minta Aparat Tindak Tegas “Komunitas Cucu Mbah”
Selain itu, menurut dia, dengan bergeraknya unsur lembaga pemerintah, membuka ruang untuk anak, memilih kriteria yang sesuai dengan keinginan beraktivitas positif, menentukan ekspresi secara individu maupun kelompok.
“Artinya semua lini kehidupan dari tingkat kemasyarakatan sampai semua LSM, Lembaga pendidikan, olahraga, dapat berperan aktif. Kalau sudah terjadi seperti ini kan siapa yang disalahkan,” ujarnya.
Suparno berpendapat, sebagai lembaga yang mengkontrol kebijakan dan program pemerintah, DPRD tak dapat menuding lembaga mana yang harus disalahkan atas kelalaian pembinaan.
Kendati komunitas ilegal terus berkembang dimasyarakat, DPRD menghimbau agar seluruh unsur, lembaga apa pun di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau pelru konsentrasi, menyikapi persolan tersebut dengan serius.
“Semua pihak harus konsentarsi terus menerus secara berkesinambungan menyelesaikan persoalan ini, itu yang paling penting. Selain itu, pemerintah harus memperhatikan masalah ini,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, perlu penganggaran khusus untuk usulan pengembangan, pendidikan dan pembentukan program-program anak yang harus di usulkan pemerintah setempat, serta menjadi atensi penting untuk diprioritaskan.
“Semua upaya itu membutuhkan anggaran-anggaran, itu yang harus diperhatikan. Sejauh ini sudah ada, pertanyaannya apakah ini menjadi perhatian serius semua pihak,” pungkasnya.
Pewarta : Aji Anugraha
Baca juga : Satpol PP Tangkap Pelajar Pesta Sex di Warnet, Jadi Buah Bibir