PIJARKEPRI.COM, Bintan – Bupati Bintan Apri Sujadi mendadak mengetes urine sejumlah pejabat eselon di lingkup pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepulauan Riau.
“BNN Kepri memang kita minta untuk melakukan test urine dengan jadwal yang tak terduga,” kata Apri Sujadi usai menggelar rapat koordinasi, di kantor Bupati Bintan, Senin (30/4/2018).
Apri mengungkapkan, BNN Provinsi Kepri sengaja di undang secara khusus dalam rapat itu dan tidak diketahui oleh para pegawai yang hadir.
Menurut dia, test urine untuk mendeteksi pegawainya apakah mengkonsumsi narkoba dalam bekerja, sebagai langkah dalam upaya agar jajaran ASN Kabupaten Bintan terbebas dari bahaya Narkoba.
“Ini merupakan pemeriksaan urine yang ke 5 kali nya sejak saya menjabat,” ujarnya.
Sebanyak 150 Aparatur Sipil Negara (ASN) Bintan terdiri dari pejabat eselon I, II dan III mengikuti tes urine. BNN Kepri akan melaporkan hasil tes ke Bupati Bintan.
Sementara itu, Kepala BNN Provinsi Kepri Richard menuturkan bahwa seluruh test urine para pegawai akan dilaporkan ke Bupati Bintan.
Tiga kategori kepentingan dalam melakukan test urine terdiri atas screening dalam rangka menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, rehabilitasi dan penegakan hukum
“Nah, untuk pemeriksaan ini merupakan termasuk kategori pertama, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dari Narkoba, karena atas dasar permintaan dari Pak Bupati,” ungkapmya
Ia menjelaskan, utuk hasil test urine pejabat tersebut diserahkan kepada Bupati Bintan. Hal itu dikarenakan hasil test tersebut bersiifat menciptakan lingkungan pemerintah yang bersih.
“Apakah dipublikasikan ataupun tidak , merupakan wewenang Bupati, sebagai upaya menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bintan Adi Prihantara, menuturkan test urine pejabat terindikasi dalam upaya perbaikan, dimana salah satunya dengan mengingatkan kepada seluruh ASN Pemkab Bintan untuk tidak terlibat melakukan tindak pidana khusus.
“Kita akan selalu mengingatkan agar para pegawai untuk dapat menghindari bahaya Narkoba. Hari ini kita lakukan test urine, dengan harapan semua pegawai bisa menyadari bahwa pegawai yang terlibat Narkoba akan diberikan sanksi yang tegas sesuai dengan aturan yang berlaku ” tutupnya. (hum/ang)