PIJARKEPRI.COM – Pemerintah Kota Tanjungpinang, melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum), telah meluncurkan sejumlah program pelatihan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal.
Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja yang fokus pada sektor industri kreatif dan berbasis teknologi digital, sesuai dengan visi Bima Sakti, yang merupakan visi Lis Darmansyah dan Raja Ariza (Lis-Raja), Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, yang mengedepankan masyarakat yang kreatif dan berteknologi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disnakerkopum)
Kota Tanjungpinang, Effendi, melalui Kepala Bidang Pelatihan dan Kerja (PPTK) Iman Satria, Disnakerkopum menterjemahkan visi Lis-Raja melalui berbagai kegiatan pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal.
“Kami melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi bagi pencari kerja berdasarkan unit kompetensi. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, dan etos kerja tenaga kerja,” kata Iman Satria dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).
Pelatihan yang diselenggarakan meliputi berbagai bidang, mulai dari keterampilan teknis hingga industri kreatif. Sebagai contoh, pelatihan Barbershop yang diadakan pada tahun 2023 berhasil melibatkan 10 orang peserta.
Selain itu, terdapat pula pelatihan mengemudi mobil yang diikuti oleh 30 orang, pelatihan las tralis sebanyak 20 orang, dan pelatihan service AC untuk 10 orang.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan kompetensi tambahan bagi tenaga kerja, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan pasar kerja yang semakin kompetitif,” ujar Iman.
Salah satu elemen penting dalam program pelatihan ini adalah kerjasama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) dan perusahaan yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing.
Ia mengatakan, setelah mengikuti pelatihan, peserta tidak hanya diberikan sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Indonesia, tetapi juga diberi kesempatan untuk magang di perusahaan yang sesuai dengan bidang pelatihan mereka.
“Sertifikat ini adalah bukti kompetensi yang mereka miliki, yang akan membantu mereka bersaing di dunia usaha dan industri baik di Kota Tanjungpinang maupun luar daerah,” jelasnya.
Bagi peserta pelatihan yang tertarik untuk menjadi wirausaha, Disnakerkopum juga memberikan bantuan berupa peralatan usaha. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan dapat langsung membuka usaha setelah menyelesaikan pelatihan.
“Kami ingin memastikan bahwa pelatihan ini tidak hanya membuka peluang kerja, tetapi juga menciptakan wirausahawan baru yang dapat berkontribusi pada perekonomian Kota Tanjungpinang,” ungkap Iman.
Menurut Iman, sasaran dari program pelatihan ini cukup luas. Pelatihan ditujukan kepada orang-orang yang belum bekerja, yang di-PHK, maupun mereka yang ingin meningkatkan kompetensinya agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Melalui program ini, ia berharap kualitas SDM Kota Tanjungpinang dapat meningkat, sehingga dapat bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka dan global.
Misalnya, lanjut Iman, pada tahun 2023, sejumlah pelatihan telah dilaksanakan, di antaranya pelatihan barista yang diikuti oleh 7 orang, pelatihan tour guide untuk 2 orang, serta pelatihan service HP yang melibatkan 3 orang peserta.
“Di tahun 2024, kami menargetkan untuk menyelenggarakan pelatihan lanjutan, seperti pelatihan las 3G FCAW, mengemudi mobil, hingga pelatihan las 3G SMAW dengan target peserta yang lebih besar,” kata Iman.
Program penempatan tenaga kerja juga menjadi fokus penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Pada tahun 2024, Disnakerkopum menargetkan dapat menempatkan sekitar 665 orang pencari kerja di berbagai sektor industri.
Program ini bertujuan untuk membantu mencarikan pekerjaan bagi mereka yang telah mengikuti pelatihan serta meningkatkan angka penyerapan tenaga kerja lokal.
Selain itu, pada tahun yang sama, Disnakerkopum Kota Tanjungpinang juga mencatatkan pendapatan dari retribusi yang mencapai Rp76.824.000. Retribusi ini merupakan salah satu sumber pendanaan untuk keberlanjutan program-program pelatihan serta kegiatan ketenagakerjaan lainnya.
Iman menyebutkan program pelatihan dan penempatan tenaga kerja ini untuk mendukun visi Bima Sakti. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal, agar dapat bersaing di dunia kerja yang semakin terbuka. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya terampil, tetapi juga berintegritas dan berdaya saing,” tuturnya.
Dia juga berharap melalui program pelatihan yang berbasis teknologi dan kreativitas ini, bermanfaat bagi masyarakat Tanjungpinang, khususnya tenaga untuk mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin agar para peserta pelatihan tidak hanya memperoleh keterampilan, tetapi juga semangat untuk terus berkembang, berinovasi, dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” imbuhnya. (ANG)