Natuna Petakan Zona Potensi Longsor di Gunung Ranai

BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum'at (19/7)
BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum'at (19/7)

PIJARKEPRI.COM – Pemkab Natuna bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi memetakan zona kerawanan potensi longsor Gunung Ranai, di daerah itu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, Jum’at (19/7) mengatakan Gunung Ranai berpotensi terjadi longsor.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Raja Darmika usai rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi.

Menurut Raja Darmika, hal ini merupakan perintah dari Bupati Natuna, Wan Siswandi untuk dilakukan pemetaan Zona kerentanan gerakan tanah dan mitigasi atau mendeteksi secara dini bencana longsor.

“Pak Bupati tidak ingin kejadian longsor seperti di Serasan terulang lagi. Dan pemetaan zona rawan longsor ini sangat penting untuk dilakukan,” ungkap Raja.

BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum'at (19/7)
BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum’at (19/7)

Ia mengungkapkan, terdapat tiga titik lokasi berpotensi longsor di Gunung Ranai.

Untuk itu pihak pemerintah daerah Natuna melalui BPBD dan dinas terkait lainya melakukan rapat koordinasi awal bersama PVMBG untuk pemetaan zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Natuna, di Bunguran Besar atau Area Gunung Ranai dan Pulau Serasan.

“Usai rapat, rencananya kawan dari PVMBG ini akan melakukan penelitian di Pulau Bunguran (Gunung Ranai) dan Pulau Serasan selama 10 hari dan hasilnya akan menjadi kajian mereka untuk mendapatkan peta titik rawan bencana yang akurat,” ungkap Raja Darmika.

BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum'at (19/7)
BPBD Natuna saat rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi terkait pemetaan bencana longsor di Gunung Ranai, Jum’at (19/7)

Setelah mendapatkan peta nanti, lanjutnya, akan dijadikan acuan bagi Pemda Natuna untuk menentukan langkah langkah mitigasi bencana, dengan melibatkan semua unsur yang terkait agar bencana seperti longsor di Serasan tidak terjadi lagi.

“Pesan pak bupati, selain usaha, beliau meminta kita seluruh masyarakat untuk selalu berdoa dan senantiasa menjaga keramahan lingkungan agar kita terhindar dari segala macam bencana,” tutupnya.(ZR)

Pos terkait