Legislator Ini Minta Pemprov Kepri Antisipasi Harga Pangan Naik Jelang Ramadan

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin

PIJARKEPRI.COM – Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, meminta pemerintah provinsi (pemprov) dan kabupaten/kota mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan menjelang masuknya bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.

Menurutnya saat hari raya keagamaan, permintaan bahan pangan akan meningkat sehingga harga rentan meroket naik. Selain bahan pangan, harga juga akan mengalami kenaikan pada komoditi pakaian jadi.

“Stok terbatas, sementara permintaan meningkat. Karena, konsumsi masyarakat meningkat saat bulan puasa,” kata Wahyu Kamis (7/3).

Politisi PKS itu menilai, naiknya harga juga bisa disebabkan kenaikan harga produksi. Selain itu, praktik menimbun bahan pokok oleh orang yang tidak bertanggung jawab juga perlu diwaspadai demi memastikan ketersediaan bahan pokok di pasaran.

“Di sisi lain, faktor cuaca, kenaikan tarif pajak, nilai tukar mata uang, juga berpengaruh terhadap global yang dapat memicu kenaikan harga,” tutur Wahyu.

Oleh karena itu, dia mendorong Pemprov Kepri berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menjaga pasokan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan tahun ini.

Wahyu juga mengimbau masyarakat untuk fokus beribadah dan tetap hidup sederhana dengan tidak berbelanja berlebihan.

“Kerja sama antar seluruh pihak sangat diharapkan agar masyarakat sejahtera dan tidak terjadi panic buying,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kepri, Aries Fariandi, menuturkan, harga beras dan cabai di Kepri sudah mulai melandai berkat intervensi pasar yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut dia saat ini harga beras premium dibanderol Rp14.700, tertinggi di Natuna Rp18 ribu per kg. Sementara cabai Rp86 ribu, tertinggi di Anambas Rp120 ribu per kg.

“Upaya pemerintah sudah mulai membuahkan hasil, harga beras dan cabai sudah mulai turun,” katanya.

Aries memastikan stok beras dan cabai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.

“InsyaAllah stok bahan pokok kita mencukupi sampai lebaran nanti,” ujarnya.

Aries menambahkan, kenaikan harga komoditi seperti daging ayam, sapi, telur, tepung terigu, minyak goreng, gula dan sayur-sayuran juga perlu diwaspadai.

Para pelaku usaha pun diminta untuk menambah stok namun tidak melakukan penimbunan atau spekulasi harga.

“Kami minta pelaku usaha untuk menambah pasokannya jelang Idul Fitri,” pintanya.

Dia menjelaskan, Satgas Pangan akan melakukan pengawasan terhadap penimbunan bahan pokok dan spekulan. Ia menegaskan akan ada tindakan hukum terhadap pelaku penimbunan bahan pokok dan yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET).

“Ini untuk membangun sinergi bersama seluruh stakeholder memastikan ketersediaan bahan pokok, kelancaran distribusi, dan kestabilan harga,” imbuh Aries.

Pos terkait