Legislator: Pertumbuhan Ekonomi di Kepri Belum Rata

Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin.
Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin.

PIJARKEPRI.COM – Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, menilai, pertumbuhan ekonomi di Kepri belum merata di tiap kabupaten/kota.

Meski demikian ia mengapresiasi kinerja pemda dan stakeholder terkait yang mendorong pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2023 atau tertinggi se-Sumatera.

Bacaan Lainnya

“Kami lihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Kepri cukup baik tetapi memang di masyarakat masih ada ketimpangan,” kata dia, Sabtu (24/2).

Wahyu mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi yang tidak merata menyebabkan jumlah kemiskinan yang masih terbilang cukup tinggi. Sehingga, menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh seluruh instansi terkait di tahun ini.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kepri, Asmin Patros, mendorong adanya program pembinaan terhadap pelaku UMKM.

“Kami juga menyampaikan apresiasi atas kerja dan dukungan luar biasa dari Bank Indonesia terutama di TPID. Jadi, terus terang Kepri salah satu yang terbaik ya, dibandingkan dengan sejumlah daerah lain,” katanya.

Terpisah, Kepala Bank Indonesia Kepri, Suryono, menuturkan, ekonomi di provinsi ini diperkirakan akan bertumbuh 5-5,8 persen pada 2024.

Pertumbuhan ekonomi akan dapat dicapai jika inflasi bisa dikendalikan dengan operasi pasar, kerja sama antar daerah, subsidi angkut dan bantuan pupuk ke petani.

“Jadi banyak ya kegiatan yang kami lakukan sehingga inflasi kita terkendali di bidang moneter,” ungkapnya.

Sementara itu, disisi UMKM, Bank Indonesia akan memaksimalkan digitalisasi sistem pembayaran. Semua tujuh kabupaten/kota di Kepri mencapai tingkat digitalisasi tertinggi, kecuali Bintan dan Lingga.

“Kami terus mendorong UMKM lebih naik kelas lagi kalau bisa go ekspor melalui go digital. Jadi sekarang penjualan digital lebih dahsyat. Kemudian sinergi menjadi hal yang penting,” katanya.

Pos terkait