PIJARKEPRI.COM – Banjir yang terjadi di dua Kecamatan di Natuna disebut akibat dari buruknya sistem drainase di daerah itu, penambahan drainase dinilai menjadi solusi terbaik.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna Raja Darmika melalui, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Zulheppy penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur akibat sistem drainase yang buruk, dimana drainase tidak mampu menampung tingginya debit air hujan sehingga air melimpah ke jalan serta rumah warga.
“Disana minim drainase, jadi kalau curah hujan tinggi, drainase yang ada tidak mampu menampung air kiriman dari gunung,” ucap Zulheppy melalui telpon. Minggu (05/03).
Ia menjelaskan kondisi demikian sangat membahayakan masyarakat, oleh karena itu penambahan drainase merupakan salah satu solusi terbaik.
“Sekarang disana jadi rawan banjir dan longsor,” ujarnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Kecamatan Serasan Timur Tarnadi.
Ia menjelaskan pemukiman penduduk di daerahnya semakin padat, oleh karena itu harus ada penambahan drainase agar air bisa mengalir dengan maksimal.
“Drainase belum mencukupi, jadi pas hujan air melimpah keluar,” ujarnya.
Banjir Sudah Surut Warga Sudah Kembali Kerumah
Tarnadi mengatakan, banjir di daerahnya sudah surut, saat ini warga sudah kembali kerumah masing-masing.
“Airnya numpang lewat, banjir cuman dua jam dari jam 12 sampai 1 siang. Jam dua siang warga sudah bersih-bersih rumah,” ujarnya.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir terparah pasalnya hampir 30% rumah penduduk di daerahnya dimasuki air.
“Rumah saya terdampak, baru kali ini ada banjir. Saya besar disini (Serasan),” ujarnya. (MAN)