Pertumbuhan Ekonomi Kepri Meningkat,  Optimisme Pemulihan Terjawab

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad didampingi oleh Forkompinda Kepri menjalani sesi pemaparan dan wawancara secara virtual dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (29/10/2022) lalu. (Doc.pijarkepri.com)
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad didampingi oleh Forkompinda Kepri menjalani sesi pemaparan dan wawancara secara virtual dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (29/10/2022) lalu. (Doc.pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM – Pertumbuhan ekonomi kumulatif Kepri melejit naik sebesar 3,43 persen (c-to-c) pada tahun 2021, berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 yang terkontraksi sebesar minus 3,80.

Hal ini diketahui berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri, kemarin (7/2022). Kabar yang menggembirakan ini sekaligus menandai optimisme terhadap pemulihan ekonomi Kepri semakin terjawab.

Bacaan Lainnya

Semangat pemulihan ekonomi Kepri telah menjadi prioritas dalam pembangunan Kepri sejak Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, SE, MM dilantik pada awal tahun 2021, yang ditandai dengan masih tingginya gelombang pandemi COVID-19 pada saat itu.

Dari sisi perencanaan, kenaikan pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 3,43 persen pada tahun 2021 ini mampu menyentuh target capaian pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang telah ditetapkan bersama-sama dengan DPRD Kepri melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu pada kisaran 1,5 – 3,5 persen.

Masih menurut rilis BPS Kepri, gambaran menguatnya tren pemulihan ekonomi Kepri juga  dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021  Quartal to Quartal (Q-to-Q) sebesar 6,87 persen, dan tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 tahun ke tahun (Y-on-Y) sebesar 5,27 persen.

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, Kepri berpotensi kembali ke jalur asal sebagai barometer capaian perekonomian daerah di atas nasional.

Dari  catatan pertumbuhan ekonomi 2021, hanya pertumbuhan ekonomi c-to-c yang selisih tipis dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu 3,43% berbanding nasional sebesar 3,69%.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Q-to-Q dan Y-on-Y, Kepri berada di atas tingkat nasional yaitu pertumbuhan ekonomi Q-to-Q  pada tingkat 6,87% berbanding nasional sebesar 1,06% dan pertumbuhan ekonomi Y-on-Y pada tingkat 5,27% berbanding nasional sebesar 5,02%.

Dari komposisi sumber pertumbuhan, tren pemulihan ekonomi ini ditandai dengan andil tertinggi dari sektor Industri Pengolahan sebesar 2,63 persen; diikuti dengan kategori konstruksi sebesar 0,86 persen; dan kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 0,30 persen.

Besarnya andil industri pengolahan tidak dapat dinafikan turut mempengaruhi porsi pertumbuhan ekonomi Kepri (Q-to-Q) dan Y-on-Y) masing-masing dengan andil sebesar 2,72 persen dan 2,95 persen.

Sedangkan dari segi pengeluaran, menguatnya komponen Ekspor Bersih dan Konsumsi Pemerintah turut mengirim sinyal positif akan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi yang bisa berdampak terhadap meningkatnya daya saing dan kesejahteraan bagi masyarakat Kepri.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyambut mengajak semua komponen masyarakat Kepri untuk tetap optimis dan selalu berfikiran positif terhadap langkah-langkah yang telah dan akan terus diambil oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dimaknai sebagai hasil pencapaian dari ikhtiar bersama dengan berbagai stakeholder selama ini sehingga berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi,” kata Ansar.

Ansar mengatakan, kata kunci lain dari keberlanjutan pemulihan ekonomi adalah dengan tetap konsisten menjaga dan mematuhi disiplin protokol dalam pencegahan penyebaran pandemi COVID-19, termasuk salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah.

Momentum pemulihan ekonomi Kepri yang telah ditandai dengan kenaikan pertumbuhan di tahun 2021 perlu terus dijaga bersama-sama dan sinergis antar pemerintah, dunia usaha, industri, kalangan profesi dan berbagai unsur masyarakat lainnya.

Hal ini akan tetap ditekankan sebagai strategi kolektif dalam merealisasikan target-target dalam agenda pemulihan ekonomi seperti dalam hal  promosi dan pengembangan kawasan-kawasan unggulan baik dalam skema KEK maupun FTZ.

Program-program strategis lainnya untuk  menggerakkan perekonomian masyarakat juga terus dikembangkan pada berbagai sektor seperti produktivitas dalam kegiatan produksi pertanian dan perikanan, kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, UMKM, dan tidak kalah pentingnya dengan peningkatan aksesibilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi.(*)

Pos terkait