
PIJARKEPRI.COM, Lingga – Sempena menyonsong peringatan Isra Mira’raj Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar kegiatan tablig akbar dengan menghadirkan penceramah kondang Dr. H. M Yahya Waloni, di halaman Kantor Bupati Lingga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga, Juramadi Esram, menyampaikan rasa syukur dapat hadir bersama untuk memperingati Isra mi’raj 1439 H.
Ia mengungkapkan kepada jamaat yang hadir untuk tidak menyia-nyiakan tausiah tersebut, jika diikuti dengan baik akan menambah pahala dari sang Khalik.
“Sebagai masyarakat melayu di Kabupaten Lingga, harus merasa bahagia karena suasana keislaman sangat dapat dirasakan. suasana ini akan terus dipertahankan dengan upaya-upaya dalam membentuk karakter pada anak-anak didik nantinya. dan Alhamdulillah hari ini suasana sangat menggembirakan,” ungkapnya, Senin (9/4/2018) malam kemarin.
Ia mengatakan sebagaimana disampaikan bapak bahasa dari Kepulauan Riau, Raja Ali Haji dengan gurindam12 nya pada pasal pertama dan kedua.
Gurindam 12 pasal yang pertama :
Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang ma’rifat. Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat.
Gurindam 12 pasal yang kedua :
Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat.Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji.
Sekda Lingga Juaramadi Esram juga mengatakan kepada jamaat yang hadir saat itu, sebagai umat islam kepada semua yang hadir, harus mampu mengambil pelajaran dan contoh tauladan Nabi Muhammad SAW.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Lingga untuk dapat terus meneruskan syariat-syariat islam sebagaimana pendahulu-pendahulu.
Selain itu, kepada para pendidik diharapkan juga dapat mengajarakn kepada peserta didik agar dapat dilatih mengenal syariat islam, agar ketika besar dapat bermanfaat bagi dirinya, orang tua, daerah dan negara.
Menurutnya, nilai-nilai keislaman perlu dibina dan dipupuk, sehingga tidak mudah luntur di telan zaman.
“Lebih dari 300 tahun silam, tulisan gurindam 12 ini masih sangat terasa hingga dimasa sekarang. dan anak-anak kita jika dari kecil sudah dididik. Insyaallah dia akan menyelamatkan kita,” terangnya.
Dr. H. M Yahya Waloni, selain memberikan tausiyah untuk masyarakat Daik di halaman Kantor Bupati Lingga, pada Selasa (10/4/2018) juga memberikan tausiyah bagi masyarakat Dabo di Masjid Az-Zulfa Dabo Singkep. (ACI/R).