PIJARKEPRI.COM – Sejumlah warga Natuna, Kepulauan Riau menggelar aksi damai di depan Kantor Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Natuna.
Mereka menuntut PLN menghentikan pemadaman bergilir.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi damai Randa mengatakan, pemadaman listrik bergilir yang dilakukan PLN sejak beberapa minggu terakhir telah merugikan warga Natuna.
Pasalnya, aktivitas warga, mulai dari dagang hingga proses belajar jadi terganggu.
Bahkan kata Randa dampak pemadaman juga mengakibatkan alat elektronik warga rusak.
“Oleh karena itu kita lakukan aksi. Ada sembilan tuntutan, mulai dari penormalan hingga ganti rugi akibat pemadaman listrik,” ucapnya di depan Kantor ULP PLN Natuna, Jalan Dato Kaya Wan Moh Benteng, Kecamatan Bunguran Timur. Senin (05/05).
Ia menyebut akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak, jika tuntutan tidak diselesaikan.
“Hari ini menjadi ultimatum (Peringatan) untuk teman-teman PLN, agar hal ini segera ditindak lanjuti,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala ULP PLN Natuna Boni Sofianto menjelaskan pemadaman secara bergilir disebabkan pasokan listrik belum memadai akibat dua unit mesin rusak dan dalam tahap perbaikan.
“Kita kurang daya. Kebutuhan listrik di Natuna 7.5 mega, yang ada sekarang 6.8 mega,” ucapnya.
Meski demikian kata Boni warga tidak perlu khawatir sebab pihaknya telah mendapatkan tambahan mesin.
“Tanggal 19 Juni ini listrik akan normal kembali,” ujarnya. (MAN)