Unras Masyarakat Bakar Keranda di Depan Kantor Bupati Lingga

Aksi Solidaritas Gerakan Bela Aktivis dan Peduli Lingga, di lingga (f-pijarkepri.com)
Aksi Solidaritas Gerakan Bela Aktivis dan Peduli Lingga, di lingga (f-pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM, Lingga – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Gerakan Bela Aktivis dan Peduli Lingga membakar keranda mayat dalam aksi Unjuk Rasa (Unras),  di depan Kantor Bupati Lingga, Senin (7/1/2019).

Kordinator Unras, Zuhardi kepada pijarkepri.com mengungkapkan, aksi Unras membakar keranda mayat sebagai bentuk ungkapan rasa kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah program Pemerintah Kabupaten Lingga yang dinilai gagal dan pembungkaman terhadap seorang aktivis di Lingga.

Bacaan Lainnya

Menurut pengunjukrasa, Pemerintah Lingga meyakini pernyataan seorang pengusaha di Lingga yang tengah membangun pabrik di Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, Lingga. Akan tetapi, sejumlah fakta yang disampaikan seorang aktivis di Lingga, Yusril Madala Putra terhadap kritikan pembangunan industri di Lingga malah disebut pencemaran nama baik.

Yusril Mandala dilaporkan ke Polres Lingga untuk ditindak lanjuti, karena dianggap mencemarkan nama baik PT. Multi Coco Indonesia yang diyakini mereka memiliki saham 30-70 persen di Sungai Besar.

Zuhardi mengatakan, sejumlah program Pemerintah Kabupaten Lingga yang tidak berdampak langsung ke masyarakat itu yakni, percetakan sawah, tambak udang dan perusakan ekosistem mangrove di Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, Lingga.

“Kami menilai program pemerintah menciptakan lumbung padi, percetakan sawah, tambak udang dan prusakan ekosistem masngrove diduga tidak berdampak langsung dengan peningkatan perekonomian masyarakat Lingga,” ungkapnya.

Menurutnya pula, upaya pembukaan lahan pertanian dan mangrove diduga modus pemerintah untuk membuluskan pengusaha tertentu di Sungai Besar, Lingga. Ditaksir miliaran rupiah APBD dan APBN dikucurkan untuk membangun sejumlah program di Lingga yang tak berdampak langsung ke masyarakat.

“Kami menduga terdapat penyalahgunaan jabatan maupun anggaran APBD dan APBN untuk program pembangunan di Lingga, dan ini perlu menjadi perhatian serius untuk aparat penegak hukum,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, pengunjukrasa juga memampangkan baleho bertuliskan “Anda Bungkam Aktivis Usut Tuntas Seluruh Percetakan Sawah dan Tambak Udang di Kabupaten Lingga”. Masa juga membakar keranda mayat. Aksi tersebut dijaga tertib aparat kepolisian dan Satpol PP.

Aksi Unras para pengunjuk rasa ini didengar langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Lingga, Juramadi Esram meskipun hingga saat ini pemerintah setempat belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para pengunjukrasa.

ANG

Pos terkait