Jelang MTQ dan Ramadhan Polres Lingga Gelar Operasi Pekat

Polres Lingga saat merazia sejumlah penginapan di Dabo Singkep Lingga, menjelang perhelatan akbar MTQ Lingga dan Ramadhan 2018. (Foto: aci/pijarkepri.com)
Polres Lingga saat merazia sejumlah penginapan di Dabo Singkep Lingga, menjelang perhelatan akbar MTQ Lingga dan Ramadhan 2018. (Foto: aci/pijarkepri.com)
Polres Lingga saat merazia sejumlah penginapan di Dabo Singkep Lingga, menjelang perhelatan akbar MTQ Lingga dan Ramadhan 2018. (Foto: aci/pijarkepri.com)
Polres Lingga saat merazia sejumlah penginapan di Dabo Singkep Lingga, menjelang perhelatan akbar MTQ Lingga dan Ramadhan 2018. (Foto: aci/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM, Lingga – Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-VII tingkat Provinsi Kepulauan riau (Kepri) yang akan di gelar di Lingga 28 April 2018, Polres Lingga menggelar operasi Cipta Kondisi (Cipkon) dan Penyakit Masyarakat (Pekat) di sejumlah lokasi di derah itu.

Kapolres Lingga AKBP Joko Adi Nugroho, melalui Kabag Ops Polres Lingga Kompol Rusdwiantoro, di Lingga, Rabu (25/4/2018) mengungkapkan operasi Cipkon menindak Pekat di Lingga itu melibatkan 62 personil gabungan dari TNI dan Satpol PP setempat.

Bacaan Lainnya

Dalam Operasi tersebut, petugas menyita 340 kaleng minuman beralkohol yang di dapat di penginapan di Kota Dabo Singkep.

Selain itu, petugas juga mengamankan 3 pelajar yang sedang bermain game disalah satu Playstation hingga lewat jam malam.

“Temuan dari Cipkon ini akan kita tindak lanjuti, dan giat dalam operasi Cipkon akan terus dilakukan hingga Ramadhan mendatang, terutama jelang menghadapi MTQ-VII tingkat Provinsi Kepri, 7 Mai 2018 mendatang, dimana Lingga sebagai tuan rumah harus memberikan pelayanan yang terbaik,” katanya.

Adapun operasi Pekat kali ini, lanjut Rusdwiantoro, razia kita lakukan dibebera tempat seperti, Hotel, Penginapan, Tempat-tempat hiburan yakni, Cafe dan Playstation yang ada di Dabo Singkep.

“Saya mengimbau kepada pemilik usaha Playstation, untuk tidak memberi izin kepada anak-anak bermain game waktu jam sekolah, selain itu, kepada pelajar yang bermain game untuk tidak mencicipi minuman beralkohol yang di jual pemilik usaha,” terangnya.

Saat petugas menanyakan kepada 3 orang anak yang 2 diantaranya masih duduk di bangku SMP yang terjaring razia saat bermain game, mereka mengaku sudah mendapat izin dari orang tuanya untuk bermain game.

“Kami sudah meminta izin kepada orang tua untuk bermain game pak, selain di ijinkan malah kami diberikan duit lagi,” jelas pelajar tersebut, kepada petugas. (ACI)

Pos terkait