
PIJARKEPRI.COM, Bintan – Ratusan pencari suaka yang ditempatkan di Bhadra Resort, Jalan Kawal Kilometer 24, Kelurahan Toapaya Asri, Bintan, Kepulauan Riau menggelar aksi unjuk rasa di depan resort tempat mereka mengungsi, Kamis (29/11) pagi.
Dilansir HaluanKepri.com, lebih kurang 512 pengungsi asing tersebut menuntut International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) agar peduli akan beragam permasalahan yang tengah mereka hadapi.
Tuntutan para pengungsi diantaranya masalah kesehatan, transportasi, pendidikan hingga fasilitas resort yang dianggap tak baik. Tak jarang perlakuan kasar dan tidak menyenangkan sering dialamatkan kepada para pengungsi.
“Selama ini pihak managemen resort bersikap kurang baik terhadap kawan-kawannya,” kata Ali, salah seorang pemimpin aksi, sebagaimana dilansir HaluanKepri.com
Ia mengungkapkan, selain permasalahan itu, fasilitas resort yang mereka tempati juga kurang baik. Mulai dari masalah ketersedian air bersih hingga masalah dapur tempat mereka memasak.
“Kalau air di sini dipakai untuk mandi, nanti dua hari akan sakit kulit. Karena airnya kotor,” kata Ali
Ali mengatakan, permasalahan tersebut sebelumnya sudah disampaikan kepada pihak IOM. Namun hingga saat ini tak juga dijawab.
“Hampir setiap hari kami melaporkan, namun tak ada jawaban,” tuturnya.
Berkaitan dengan masalah kesehatan, Jamal seorang pemimpin aksi lainnya menambahkan, untuk berobat ke rumah sakit banyak biaya yang harus dikeluarkan. Selain itu, obat yang diberikan terkadang tak sesuai dengan sakit yang mereka rasakan.
“Karena obat yang diberikan hanya untuk mengatasi rasa nyeri/sakit saja. Tapi tidak mengobati sakit sesungguhnya,” tutur Jamal.
Dalam Unras tersebut, para pengungsi berorasi meneriakan nama instansi Imigrasi dan IOM agar bertanggung jawab mengatasi keluhan para pengungsi sembari memampangkan tuntutan bertuliskan, water, street light, behavior of hotel, ambulance first AID, Maintenance, education.
Sementara itu, hingga saat ini IOM dan Imigrasi belum berhasil di konfirmasi.
ANG/HK