Pemko dan Masyarakat Bersinergi Wujudkan Tanjungpinang Bersih Berkelanjutan

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah bersama warga menanam mangrove di sejumlah kawasan pesisir Kota Tanjungpinang, di 2025. (Foto : istimewa)
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah bersama warga menanam mangrove di sejumlah kawasan pesisir Kota Tanjungpinang, di 2025. (Foto : istimewa)

Pemko Gandeng Masyarakat Ciptakan Lingkungan Bersih Berkelanjutan

PIJARKEPRI.COM – Pemerintah Kota Tanjungpinang menegaskan komitmennya meniadakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di berbagai titik kota melalui penguatan peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta kolaborasi aktif dengan kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW.

Bacaan Lainnya

Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, mengatakan penertiban TPS liar dibarengi dengan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat, khususnya di wilayah pesisir, agar tidak membuang sampah ke laut.

“Upaya ini bukan hanya menutup TPS liar, tetapi juga membiasakan masyarakat menjaga lingkungan, terutama kawasan pesisir, agar laut tetap bersih,” ujar Lis, Minggu (14/12/2025).

Selain penanganan sampah, Pemko Tanjungpinang juga memperkuat perlindungan lingkungan dan ekosistem pesisir melalui penanaman mangrove secara masif.

Menurut Lis, mangrove memiliki kemampuan menyerap karbon hingga lima kali lebih efektif dibandingkan hutan daratan, atau dikenal sebagai blue carbon.

“Penanaman mangrove menjadi investasi lingkungan jangka panjang untuk kualitas udara dan keberlanjutan ekosistem,” jelasnya.

Pemko juga rutin menggelar gotong royong membersihkan lingkungan yang masih kotor dan ditumbuhi gulma bersama petugas kebersihan, perangkat kelurahan, serta warga.

“Tujuan kita bukan semata mengejar Adipura, tetapi menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab bersama terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah,” tegas Lis.

Petugas kebersihan kota Tanjungpinang saat membersihkan sejumlah fasum di kota itu, di 2025. (Foto: istimewa)
Petugas kebersihan kota Tanjungpinang saat membersihkan sejumlah fasum di kota itu, di 2025. (Foto: istimewa)

Dalam pengelolaan sampah, Pemko Tanjungpinang terus mendorong sistem berbasis masyarakat, yakni pengolahan sampah dari sumbernya melalui penguatan Bank Sampah.

“Saat ini terdapat 65 Bank Sampah se-Kota Tanjungpinang. Bahkan, salah satunya pernah meraih predikat tiga Bank Sampah Unit terbaik di Indonesia,” ungkap Lis.

Ke depan, Pemko juga menargetkan terwujudnya konsep ekonomi sirkular, di mana sampah tidak lagi dipandang sebagai limbah, melainkan bahan baku bernilai ekonomi bagi UMKM dan Bank Sampah.

“Pengelolaan sampah yang baik dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Pemko Tanjungpinang saat memberikan imbauan ke masyarakat terkait tempat pembuangan sampah liar di sejumlah pedestarian daerah itu, di 2025. (Foto: Istimewa)
Pemko Tanjungpinang saat memberikan imbauan ke masyarakat terkait tempat pembuangan sampah liar di sejumlah pedestarian daerah itu, di 2025. (Foto: Istimewa)

Sementara itu, Ketua LSM ALIM Kepri, Kherjuli, menilai keberadaan TPS liar di Tanjungpinang saat ini relatif lebih terkendali dibandingkan daerah lain. Hal tersebut tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas peduli lingkungan.

“TPS liar biasanya muncul pascalibur panjang dan hari besar keagamaan, ketika timbulan sampah rumah tangga meningkat sekitar 10 hingga 15 persen. Namun kini kondisinya jauh lebih baik seiring bertambahnya Bank Sampah di tingkat RW dan komunitas,” ujarnya.

Menurut Kherjuli, pada hari biasa volume sampah di Tanjungpinang berkisar 90 hingga 95 ton per hari. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru serta hari raya keagamaan lainnya.

“TPS liar berdampak langsung pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Tidak ada pilihan lain selain menghentikannya. Kami mendukung penuh komitmen Wali Kota Tanjungpinang,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika TPS liar mampu dicegah secara konsisten, peluang Tanjungpinang kembali meraih Adipura semakin terbuka. Apalagi didukung peningkatan jumlah Bank Sampah, Kampung Iklim (ProKlim), Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri, serta penerapan sistem sanitary landfill di TPA Tanjungpinang.

Pewarta : Aji Anugraha

Pos terkait