
PIJARKEPRI.COM, Lingga – Warga Desa Langkap, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, mengharapkan sejumlah pembenahan fasilitas umum (Fasum) di desa itu, diantaranya yakni, pengerasan jalan, air bersih, dan juga masalah perpindahan JKLT ke JKN-KIS.
Temg Aji, Kepala dusun (Kadus) Desa Langkap menerangkan, masalah kesehatan perpindahan dari JKLT ke JKN-KIS perlu menjadi perhatian, karena 625 yang telah di usulkan ke kantor BPJS, namun hingga saat ini belum satu pun warga desa Langkap menerima kartu JKN-KIS tersebut.
“Masalah pendidikan, kami juga berharap tidak hanya masuk sekolah yang gratis, namun juga mendapat peralatan sekolah dan baju sekolah,” kata Teng Aji menyampaikan, kepada Abdul Gani Atan Leman yang melakukan reses di desa Langkap, Singkep Barat, Rabu (13/2/2019).
Sementara itu, Awang Kecik, Rukun Tetangga (RT) desa Langkap, meminta adanya pengerasan jalan menuju desa mereka, karena jika pengerasan jalan tersebut dapat dilakukan, tentunya perekonomian masyarakat akan meningkat, karena ada tiga desa yang melewati jalan tersebut yakni, desa Bakong, desa Tanjung Irat dan desa Langkap.
“Masalah jalan ini kami warga desa Langkap, memang sangat mengharapkan adanya pengerasan, karena telah beberapa kali kami warga desa mengusulkan, namun belum juga terealisasi,” terang Awang Kecik.
Dilanjutkan, masalah air bersih juga menjadi persoalan di desa kami, karena untuk kebutuhan masalah air bersih ini, pada saat musim kemarau warga harus mengambil air bersih cukup jauh.
“Untuk kebutuhan air bersih ini, pada saat musim kemarau warga desa mengambilnya cukup jauh, dikarenakan desa kami belum memiliki sarana air bersih,” jelasnya.
Selan, warga dusun Cukas mewakili warga Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat, menyampaikan hal senada, meminta pengerasan jalan sampai ke desa mereka, karena untuk pengerasan jalan ini juga beberapa kali telah kami usulkan.
Selan menjelaskan, yang terpenting bagi kami, adalah jembatan penghubung di desa kami dengan panjang 100 meter, karena jembatan tersebut kami bangun dengan cara swadaya, begitu juga untuk merehab jembatan itu selama ini juga kami lakukan dengan swadaya.
“Selain itu, masyarakat juga mengharapkan adanya Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa kami,” imbuhnya. (ACI).