PIJARKEPRI.COM – Wali Kota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, S.H., memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-87 yang disejalankan dengan Peringatan Hari Bela Negara ke-77 di halaman Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (22/12). Upacara berlangsung khidmat dan diikuti jajaran ASN serta unsur terkait di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang.
Upacara diawali dengan pembacaan sejarah singkat Hari Ibu sebagai refleksi atas peran strategis perempuan Indonesia dalam perjuangan bangsa, pembangunan, serta penguatan nilai-nilai keluarga dan sosial. Peringatan Hari Ibu ke-87 dimaknai sebagai momentum meneguhkan penghargaan terhadap kontribusi perempuan sebagai pilar ketahanan bangsa.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Bela Negara yang menegaskan kembali komitmen seluruh peserta untuk setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sinergi nilai kasih, keteladanan, dan pengabdian dalam Hari Ibu berpadu dengan semangat patriotisme dan pengorbanan yang terkandung dalam Hari Bela Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Lis menyampaikan Amanat Presiden Republik Indonesia pada Peringatan Hari Bela Negara ke-77. Ia mengingatkan bahwa setiap 19 Desember bangsa Indonesia mengenang berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi pada 1948, saat Agresi Militer II mengancam keberlangsungan Republik.
“Peristiwa itu menjadi bukti bahwa semangat bela negara mampu menjaga Indonesia tetap berdiri di masa paling kritis,” ujarnya.
Peringatan Hari Bela Negara 2025 mengusung tema “Teguhkan Bela Negara untuk Indonesia Maju”. Tema ini menegaskan bahwa kemajuan bangsa hanya dapat dicapai apabila seluruh rakyat memiliki kesiapsiagaan, disiplin, serta ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Lis juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga ruang digital dari hoaks, memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, serta berkontribusi dalam pembangunan sesuai peran masing-masing. “Bela negara tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Momentum Hari Bela Negara, lanjut Lis, juga menjadi pengingat bahwa cinta tanah air harus diwujudkan melalui tindakan nyata, termasuk kepedulian terhadap sesama. Ia menyinggung bencana alam yang tengah melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai panggilan moral bagi seluruh bangsa untuk menunjukkan solidaritas.
Dari Aceh, Indonesia belajar tentang keteguhan wilayah yang sejak masa kerajaan menjadi benteng pertahanan Nusantara dan dikenal sebagai “Daerah Modal” Republik. Dari Sumatera Utara, dikenang semangat juang rakyat Medan Area dan perlawanan heroik yang menjaga kesinambungan pemerintahan Republik. Nilai-nilai sejarah tersebut menjadi fondasi penting berdirinya NKRI.
Menutup amanat, Lis mengajak seluruh masyarakat menjadikan peringatan Hari Ibu dan Hari Bela Negara sebagai sumber inspirasi untuk memperkuat persatuan, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong. “Mari kita bersama meneguhkan tekad untuk Indonesia yang kuat, maju, dan selalu mampu bangkit menghadapi setiap tantangan,” pungkasnya. (RLS)
