Beras Rusak Ditemukan Warga di Pasar Murah Bersubsidi yang Digelar Disperindag Kepri

Tangkapa layar video kiriman warga yang memperlihatkan beras merek Beras Kita dalam kondisi rusak.

PIJARKEPRI.COM – Warga yang mengikuti antrean Pasar Murah Bersubsidi yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepulauan Riau (Kepri) di kawasan Bintan Centre, Tanjungpinang, Jumat (22/12/2023), menemukan beras tak layak dikonsumsi (rusak) merek Beras Kita.

Video yang diterima PijarKepri.com dari warga terlihat beras seperti bongkahan batu. Warga pun mengungkapkan kekecewaan soal itu.

Bacaan Lainnya

“Ini yang berasnya pembagian sembako ternyata dalamnya seperti ini,” kata seorang pria dalam video tersebut.

Warga lainnya juga mengabadikan temuan beras rusak dalam video. Lagi-lagi ungkapan kecewa dilontarkan.

“Inilah berasnya, kita gak tahu ya ini beras siapa. Intinya beras ini ditinggalkan oleh seorang ibu-ibu, setelah dia buka berasnya seperti ini, akhirnya ditinggalkan,” kata seorang warga dalam video yang diterima PijarKepri.com.

Di sisi lain, sejumlah orang dikabarkan pingsan dalam peristiwa desak-desakan saat mengikuti antrean Pasar Murah Bersubsidi ini.

Sejumlah video antrean warga berdesakan hingga warga pingsan saat mengantre membeli paket sembako di Pasar Murah Bersubsidi itu menyebar luas di media sosial Facebook dan WhatsApp.

Video lainnya juga merekam protes seorang wanita yang terlihat kecewa lantaran tak mendapatkan paket sembako subsidi dari anggaran APBD Perubahan Provinsi Kepri itu.

Tangkapan layar video kiriman warga yang memperlihatkan beras merek Beras Kita rusak.

Disperindag Kepri menggelar Pasar Murah Bersubsidi ini pada 22 Desember 2023 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, bersifat terbuka untuk masyarakat umum di kawasan Bintan Centre. Sedangkan untuk pukul 14.30 WIB sampai dengan selesai di kawasan Rimba Jaya.

Pengumumman gelaran pasar murah bersubsidi itu menawarkan paket sembako yang terdiri dari Beras Bulog Premium 5 Kg, Minyak Goreng Premium 4 liter dan Gula Pasir Premium 2 Kg dengan harga jual (tebus) sebesar Rp50.000.

Untuk mendapatkan paket itu, warga hanya cukup menyerahkan fotocopy KTP pada saat transaksi dengan ketentuan 1 (satu) paket sembako hanya dapat dibeli oleh 1 (satu) orang dan tidak dapat diwakilkan.

Harga yang cukup murah untuk sejumlah bahan pangan dalam satu paket itu menyebabkan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi. Bahkan, warga tetap mengantre meski paket beras, gula dan minyak goreng telah habis.

Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan, mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri yang telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tanjungpinang, dan dilaksanakan di dua lokasi yang telah ditentukan.

Menyikapi persoalan antrean yang membludak, Hasan menuturkan, secara teknis merupakan kewenangan Disperindag Kepri. Sedangkan persoalan warga yang dikabarkan pingsan dalam aksi desak-desakan antrean sembako itu pihaknya masih menelusuri.

“Teknis penyelenggaraan kewenangan Disperindag Kepri. Kita hanya menyediakan lokasi. Kami juga mendapat informasi yang pingsan 4 orang. Kalau beras busuk masih kita cek kebenarannya,” kata Hasan.

Asisten Manajer Operasional Bulog Cabang Tanjungpinang, Halim Lubis, menanggapi video beras Bulog premium yang dinilai tidak layak dikonsumsi yang ditemukan di Pasar Murah Bersubsidi yang ditaja Disperindag Kepri.

Kata dia pihaknya bersedia mengganti beras tersebut jika benar telah rusak dalam kemasan.

“Kita juga tidak tau seperti itu isinya. Dimana ini Bang? Biar kita ganti,” kata Halim dikonfirmasi PijarKepri.com.

Halim menjelaskan, untuk jumlah beras 5 Kg di kawasan Bintan Centre berjumlah 8.000 dan di lokasi Rimba Jaya berjumlah 4.000.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepri, Aries Fhariandi, belum memberikan keterangan terkait upaya konfirmasi persoalan beras busuk, dan warga pingsan di Pasar Murah Bersubsidi yang mereka selenggarakan.

Pos terkait