Akibat Pemadaman Listrik, Omset Pedagang di Natuna Turun 60% 

Ilustrasi pemadaman listrik. (Foto : Muhamad Nurman)

PIJARKEPRI.COM – Pemadaman bergilir yang dilakukan PLN Natuna, Kepulauan Riau menyebabkan omset pedagang makanan mengalami penurunan hingga 60%.

Sudah dua pekan PLN Natuna melakukan pemadaman secara bergilir. Pemadaman dilakukan dua kali dalam 24 jam, dengan durasi tiga jam untuk sekali pemadaman.

Bacaan Lainnya

Kondisi demikian mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat. Terlebih lagi pemadaman tidak sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ainul (27) pedagang makanan olahan di Jalan Pramuka, Kecamatan Bunguran Timur.

Kata Ainul, pemadaman listrik membuat jumlah produksi dagangannya berkurang, Akibatnya pendapatan jadi turun drastis mencapai 60%.

“Saya pedagang yang menjual berbagai olahan makanan dengan bantuan mesin listrik. Kondisi saat ini pastinya membuat rugi, karena susah melakukan produksi, alhasil pendapatan menurun,” ucapnya melalui telpon. Selasa (08/08).

Ia mengaku, pemadaman listrik juga menganggu aktivitas rumah tangganya dan menyebabkan bola lampu rumahnya rusak.

Oleh karena itu, ia berharap PLN segera menyelesaikan permasalahan tersebut, agar aktivitas masyarakat kembali normal.

“Lampu di rumah saya sudah tiga kali rusak dan tiga kali juga saya ganti,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala ULP PLN Natuna Boni Sofianto menjelaskan, pemadaman terjadi akibat tiga unit mesin pembangkit rusak berat dan dalam proses pebaikan.

“Kami difisit (kekurangan) dua mega,” ucapnya.

Terkait padam dan hidupnya listrik kata Boni, pihaknya sudah melakukannya sesuai jadwal yang dikeluarkan. Hanya saja, jarak dan jumlah personel yang terbatas menyebabkan prosesnya sedikit molor.

Pasalnya proses penyalaan dan pemadaman harus dilakukan melalui travo masing-masing wilayah.

“Kalau mati tiba-tiba tidak sesuai jadwal, itu dikarenakan gangguan,” ujarnya.

Ia mengaku mengerti dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat dan meminta maaf atas peristiwa yang berlaku.

Oleh karena itu ia bersama tim selalu berusaha sebaik mungkin agar listrik kembali normal.

“Kita usahakan sebelum 17 Agustus sudah normal lagi,” pungkasnya. (MAN).

Pos terkait