PIJARKEPRI.COM – Menjadi seorang pemimpin bukanlah sesuatu yang mudah, di agama Islam.
Seorang pemimpin Islam harus menjadi sosok yang mengayomi dan melayani rakyatnya.
Umar bin Khattab, pernah berkata, Sayyidul qaumi khadimuhum, yakni pemimpin adalah pelayan bagi yang dipimpinnya.
Seorang pemimpin mempertanggungjawabkan kepemimpinannya tidak hanya di dunia, akan tetapi juga dilakukan di akhirat.
Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan, Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin rakyatnya, kemudian ia tidak mencurahkan kesetiaannya, maka Allah haramkan surga baginya.
Dalam hadis lain disebutkan, Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka neraka tempatnya, (Hadis Riwayat Ahmad).
Beratnya menjadi seorang pemimpin membuat Rasulullah beberapa kali memberikan pesan kepada para pemimpin dan pejabat.
Berikut 3 pesan Rasulullah kepada para pemimpin dan pejabat.
1. Pemimpin harus amanah
Jabatan dan kepemimpinan pada dasarnya sebuah amanah yang harus diemban sebaik mungkin. Mengenai hal ini, Rasulullah berpesan, Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin. (Riwayat Muslim).
2. Seorang pemimpin harus ahli dalam bidang yang dipimpin
Menjadi seorang pemimpin haruslah mengetahui segala hal terkait yang dipimpinnya. Sebab, jika organisasi, kelompok, atau negara dipimpin oleh seseorang yang tidak kapabel di bidangnya, maka hanya tinggal menunggu kegagalan.
Hal ini ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis.
“Tunggu masa kehancurannya, jika amanah telah disia-siakan. Para sahabat lalu bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan menyia-nyiakan amanah itu?’, Rasulullah menjawab, ‘Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya,” sebagaimana di tuliskan dalam Riwayat Bukhari.
3. Pemimpin harus mencintai rakyatnya
Sudah menjadi kewajiban seorang pemimpin untuk mengayomi, melayani, dan menyayangi rakyatnya. Dalam hubungan pemimpin dan rakyat, harus terikat rasa kasih sayang agar keduanya bisa merasakan keberuntungan dalam memimpin dan dipimpin.
Rasulullah bersabda, Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai, dan mereka pun mencintaimu, kamu menghormati dan merekapun menghormatimu. Sebaliknya, seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun membencimu. Kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu, (Riwayat Muslim).
Ketiga amanat Rasulullah inilah yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin ataupun pejabat. Jika seorang pemimpin bisa amanah, ahli dalam bidangnya, serta memiliki jiwa penyayang kepada yang dipimpinnya, maka segala keburukan dalam kepemimpinannya bisa dihindari.***