LENTIK jari jemari penari Sanggar Seni Senandung itu berayun santai penuh keharmonisan di sebuh ruang pandu tari Hj Yuniarni Pustoko Weni SH atau biasa dipanggil Weni Lis. Dia adalah wanita perjuangan di Kota Tanjungpinang yang selalu berbaur dengan semua usia dalam kesehariannya.
Yuniarni Pustoko Weni atau akrab dipanggil mereka yang mengenalnya Kak Weni adalah istri dari Lis Darmansyah. Ibu dari Dhiya Shafa Abilla, Dhiya Rio Khanza, Dhiya Ananda Zulfa Salsabilla dan Dhiya Shalahuddin Abdurrahmaj Syah merupakan kelahiran Jakarta, 14 Juni 1976.
Karir Weni di dunia politik tak semudah membalikkan telapak tangan. Dia memulai semua itu dari mengikuti jejak karir sang suami, yakni Lis Darmansyah. Berbekal disiplin ilmu hukum yang dimiliki Weni mengantarkannya untuk menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P).
Aktif di partai berlambang banteng moncong putih itu mendapatkan penilaian dari banyak pihak. Ini sebagai pengantar karir weni untuk mewakilkan sejumlah warga di Kota Tanjungpinang berada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Riau pada periode 2014-2019.
“Saya melihat Yuniarni Pustoko Weni adalah contoh wanita perjuangan yang benar-benar dapat memperjuangkan suara rakyat, suara konstituennya, terlebih di Parlemen,” kata Pengurus PDI Perjuangan, Azman.
Sejumlah kebijakan-kebijakan pemerintah Provinsi Kepri yang dinilai kontra produktif terhadap kepentingan masyarakat selalu dibantah Weni. Ini dinilai sebagai bentuk fungsi wakil rakyat.
“Kita dipilih oleh rakyat, dipercaya rakyat, maka sudah tentu saya harus berjuang untuk rakyat, dalam poin kepentingan orang banyak, bukan segelintir orang. Sampai sekarang saya masih menggunakan cara berpikir seperti ini di DPRD Tanjungpinang,” kata Weni, yang saat ini dipercaya PDI Perjuangan sebagai Ketua DPRD Kota Tanjungpinang periode 2019-2024.
Tidak hanya aktif di dunia politik, Weni dikenal aktif dalam menjalankan keseharian sebagai pegiat sosial, salah satunya adalah sektor kesehatan. Dia mendapatkan amanah sebagai Ketua Jantung Sehat Provinsi Kepri periode 2015-2020.
Di sisi lain, putri pertama dari H. Raja Noy Kamariah (64) keturunan ke 7 Raja Haji Fisibalillah di Pulau Penyengat dan almarhumah Bapak Untung Dubiyo (59) keturunan jawa ini merupakan kakak dari kedua adiknya yakni, Melviani Puspo Yudhanti dan Sowestiyana Lukito Ambarsari.
Disela-sela waktu kesibukannya sebagai Wakil Rakyat asal Kota Tanjungpinang, bergelut dengan perdebatan di gedung parlemen DPRD Provinsi Kepri, hingga Kota Tanjungpinang saat ini tak menyurutkan aktivitasnya memandu anak-anak usia dini, remaja dan ibu-ibu rumah tangga dalam mengembangkan kreatifitas.
Ini yang mungkin disebut Nong, satu dari sekian sahabat Weni, yang benar mengenal Weni. Baginya, Wenni adalah seorang yang Aspiratif dan Inovatif.
“Walaupun sibuk mengurus rumah tangga, ngurus masyarakat, ibu tetap menyempatkan waktu mengurus Sanggar, disini kami benar-benar mengenal bu Weni,” ujar Nong.
Tak begitu banyak orang yang mengetahui kalau saja istri mantan Walikota Tanjungpinang itu merupakan keturunan ke tujuh Raha Haji Fisabillah dari garis keturunan ibunya, dan melebur dari keturunan ayahnya yang tulen Jawa. Namun, Weni yang dikenal Nasionalis tak mengelompokkan soal garis keturunan itu.
Dia lebih fokus menyatukannya dalam bingkai nasionalis dan demokratis. Inilah yang mengantarkan Weni menjadi sebutan sendiri bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, dia yang berdarah melayu dan jawa adalah seorang wanita yang aspiratif dan inovatif.
Di kesempatan melihat anak didiknya menari, Weni masih sempat mendengarkan keluhan masyarakat yang datang menghampirinya, tepat berada pada Dapil Tanjungpinang. Belum selesai mendengarkan keluhan masyarakat, telepon genggamnya kembali berdering, ini masih persoalan yang sama, menampung
aspirasi masyarakat.
Wajar saja Weni disebut wanita Aspiratif dan Inovatif, tak sedikit aspirasi yang selama ini dia perjuangkan untuk masyarakat Kota Tanjungpinang, terlebih saat ini memangku amanah sebagai Ketua DPRD Tanjungpinang, Weni diembankan amanah untuk memperjuangkan persoalan pendidikan dan kesehatan.
Maka, sudah tentu keluhan masyarakat atas persoalan itu tak dapat ditutupi dan harus segera diselesaikan.
Banyak inovasi-inovasi yang terbarukan yang masih perlu di perjuangkan di Kota Tanjungpinang. Dia meyakinkan agar masyarakat perlu bersabar dan bersama-sama bahu membahu memperjuangkan keinginan untuk memajukan Kota Tanjungpinang dengan optimis.
“Kita harus bersama-sama bekerjasama, seragam, dan sepemikiran, seperti menari, harus kompak agar cantik dilihat,” ujar Weni yang saat ini adalah Wakil Rakyat di DPRD Kota Tanjungpinang masa bakti 2019-2024.
Penulis : Aji Anugraha