
MOMEN bahagia terpancarkan di ratusan wajah para wanita di pelataran halaman kediaman H Lis Darmansyah dan Hj Yuniarni Pustoko Weni, siang menjelang senja menutup Senin 18/3, Maret 2019.
Para wanita itu tak lain sekumpulan ibu-ibu darmawanita yang tergabung dalam Ikatan Wanita Perjuangan (IWP) Tanjungpinang. Hijab merah merona tak mengalahkan wadah wangi dari setumpuk beras yang disulap menjadi nasi kuning, dalam tampan penuh dengan serba serbi lauk pelengkap lainnya.
Ya, nasi kuning itu membawa pertanda baik untuk IWP yang tengah merayakan hari jadi ke 16 tahun, setelah sekian lama mengabdi kepada negeri tercinta, terutama kota gurindam negeri pantun.
Papan kayu bertuliskan ‘Doa selamat dan HUT Ikatan Wanita Perjuangan Ke 16 Tahun Kota Tanjungpinang’ sebagai pembuka generasi baru, generasi wanita millenial yang sudah ditempah dan siap berjuang untuk mengabdi pada negeri.
Dibentuk sejak 18 Maret 2003, Ikatan Wanita Perjuangan menjadi barisan terdepan soal pemberdayaan perempuan di Tanjungpinang. Banyak politisi wanita yang lahir dari organisasi ini, karir mereka melesat bagai roket berkat semangat, doa, dan niat baik untuk daerah itu.
“Semoga di tahun ini kita dapat lebih baik lagi,” kata Ketua Umum IWP Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni ketika menyebutkan kalimat baik, baik dalam arti di segala hal.
Kabar baik itu diterima riuh para wanita perjuangan, kisah mereka merangkul pengurus melewati pulau demi pulau 16 tahun lalu kembali diutarakan Sukandar, seorang tokoh masyarakat di Kota Tanjungpinang.
“Saya masih ingat buk rita sewaktu menjemput ibu-ibu di Tanjung Siambang, belum ada jembatan, naik pompong, begini begitu, sudah saya bilang tenang,” ungkap kandar mengisahkan.
Hingga akhirnya IWP yang hanya berdiri dengan beberapa pengurus saat ini sudah sampai 4.000 anggota di Kota Tanjungpinang.
IWP bukan hanya sekadar organisasi tempat para wanita ‘ngerumpi‘ atas persoalan runah tangga, bagi mereka IWP merupakan sebuah rumah, tempat dimana semua wanita dapat berteduh dari teriknya matahari, hujan dan dinginnya malam.
Selain itu, IWP mengajarkan mereka untuk dapat menjadi wanita yang berani, berani menantang kehidupan, berani melawan kebodohan, dan tetap pada kelembutan, seperti pesan seroang pahlawan wanita.
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai,” kata R.A. Kartini.
Dimulai dengan pertandingan membuat nasi kuning dan pada akhirnya nasi kuning pula yang menjadi pelengkap doa, pertanda baik IWP Tanjungpinang di 2019.
“Selamat hari jadi IWP ke 16, semoga semakin berjaya, sukses selalu dan tetap semangat mengabdi pada negeri,” ujar H Lis Darmansyah.
Penulis : Aji Anugraha
Editor : Ali Atan Sulaiman