LAM Lingga Harap Provinsi Tingkatkan Anggaran Kebudayaan 2020

Datok Jumadi menyerahkan 3 buah buku produksi LAM Kabupaten Lingga, kepada Raja Ariza Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri. (f-aci)
Datok Jumadi menyerahkan 3 buah buku produksi LAM Kabupaten Lingga, kepada Raja Ariza Plt Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri. (f-aci)

PIJARKEPRI.COM, Lingga – Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, berharap pemerintah Provinsi Kepulauan Riau meningkatkan anggaran pengembangan bidang kebudayaan di tahun anggaran 2020. LAM Lingga mengusulkan beberapa poin penting yang perlu dianggarkan pemerintah daerah.

LAM Lingga mengusulkan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau mengakomodir berbagai usulan alokasi rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten kota 2020. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi target rencana kerja 2020.

“Termasuk untuk mempercepat terwujudnya Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu,” kata salah satu pengurus LAM Kabupaten Lingga, Datok Jumadi saat menjadi utusan untuk menghadiri sidang kelompok bidang pembangunan manusia dan budaya pada Musrenbang Provinsi Kepri di Hotel CK, Kamis (28/3/2019), kemarin.

LAM Kabupaten Lingga juga mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dapat mendukung kegiatan-kegiatan event seni budaya di setiap kabupaten kota melalui sharing APBD provinsi maupun sharing kegiatan.

LAM Lingga berpendapat upaya itu dilakukan untuk meningkatkan dan menyemarakkan setiap kegiatan seni dan kebudayan di setiap kabupaten kota agar lebih meriah.

Khusus untuk Kabupaten Lingga, LAM Lingga menyarankan agar APBD Provinsi juga harus menyentuh upaya-upaya pelestarian situs dan cagar budaya.

Diketahui selama ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau baru sekali melakukan kegiatan pelestarian situs cagar budaya di Lingga melalui APBD Provinsi Kepulauan Riau. Padahal di Lingga terdapat 106 situs cagar budaya yang perlu mendapat perhatian.

“Pemkab Lingga telah menyiapkan beberapa perencanaan dan studi tehnis yang bekerjasama dengan BPCB Batusangkar, sehingga sebagian pekerjaan revitalisasi atau pemugarannya bisa dilakukan melelaui sharing dengan Provinsi Kepri,” kata Datok Jumadi pada sidang kelompok tersebut.

Lebih lanjut LAM Kabupaten Lingga juga berharap, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dapat rutin mengagendakan kegiatan penulisan dan kajian tentang sejarah dan budaya melayu melalui APBD Provinsi Kepulauan Riau.

LAM Lingga mengutarakan, sejauh ini lembaga tersebut dapat menulis buku setiap tahun melalui dana hibah yang tak seberapa. Menurut LAM, buku tersebut selain penting untuk referensi dapat juga menjadi muatan lokal untuk sekolah-sekolah, apalagi Kabupaten Lingga adalah pusatnya bunda tanah melayu.

“Nanti akan saya serahkan contoh buku-buku yang diproduksi LAM Kabupaten Lingga kepada Dinas Kebudayan dan Dinas Perpustakaan Arsip Provinsi Kepri,” tutupnya.

Pewarta : Puspandito/ACI
Editor : Aji Anugraha

Pos terkait