Target Bintan 2018 Seluruh Desa Miliki BUMDes

Bupati Bintan Apri Sujadi saat menyambangi warga di salah satu Desa di Bintan. (Foto: Hum/pijarkepri.com)
Bupati Bintan Apri Sujadi saat menyambangi warga di salah satu Desa di Bintan. (Foto: Hum/pijarkepri.com)
Bupati Bintan Apri Sujadi saat menyambangi warga di salah satu Desa di Bintan. (Foto: Hum/pijarkepri.com)
Bupati Bintan Apri Sujadi saat menyambangi warga di salah satu Desa di Bintan. (Foto: Hum/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM, Bintan – Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau menargetkan seluruh Desa di daerah itu memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 2018.

Bupati Bintan Apri Sujadi, di Bintan, Sabtu (7/4/2018) mengungkapkan BUMDes dapat muncul sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru wilayah perdesaan di Bintan

Bacaan Lainnya

“Kita targetkan ditahun 2018, setidaknya 36 Desa di Kabupaten Bintan mampu memiliki BUMDes,” ujarnya di Kantor Bupati Bintan, Bandar Seri Bentan.

Ia mengatakan di 2018, Bintan menerima alokasi Dana Desa (DD) dari APBN sebesar Rp30,903 Milyar Rupiah dan mengucurkan Anggaran Dana Desa (ADD) ke 36 desa yang bersumber dari APBD Kab Bintan sebesar Rp50,075 Milyar Rupiah

Ia menjelaskan, dengan total keseluruhan Rp83,978 milyar rupiah untuk 36 desa, maka rata-rata perdesa memiliki dana 2,3 Milyar Rupiah.

“BUMDes harus mempunyai peran disini , terkait pengelolaan dan pemanfaatan potensi atas perputaran dana desa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bintan Ronny Kartika mengatakan, saat ini Kabupaten Bintan setidaknya sudah memiliki 32 BUMDes. Terdapat 4 desa yang belum memiliki BUMDes.

Ia menjelaskan, jika 36 desa memiliki BUMDes dengan manajemen yang profesional maka dapat dipastikan akan menjadi daya ungkit perputaran ekonomi di desa, yang pada gilirannya akan menyumbangkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

Dengan demikian, lanjutnya, ketika sejumlah desa telah memiliki PADesa maka Kepala Desa bisa membuat program-program baru, seperti Bantuan beasiswa kepada anak-anak desa yang melanjutkan sekolah, tambahan insentif kepada RT dan RW didesa serta program lain.

“Sehingga kelak ditargetkan seluruh desa bisa mandiri dan mampu menghidupkan rumah tangganya sendirinya,” ujarnya. (Hum/ANG)

Pos terkait