Merayakan Cap Go Meh Lis-Maya Himpun Aspirasi Masyarakat Tionghoa

Calon Wali Kota Tanjungpinanang Nomor 2, saat menyambangi pengendara saat melintasi Jalan Tambak, Tanjungpinang, Jumat (2/3). (Foto: aji anugraha/pijarkepri.com)
Calon Wali Kota Tanjungpinanang Nomor 2, saat menyambangi pengendara saat melintasi Jalan Tambak, Tanjungpinang, Jumat (2/3). (Foto: aji anugraha/pijarkepri.com)
Calon Wali Kota Tanjungpinanang Nomor 2, saat menyambangi pengendara saat melintasi Jalan Tambak, Tanjungpinang, Jumat (2/3). (Foto: aji anugraha/pijarkepri.com)
Calon Wali Kota Tanjungpinanang Nomor 2, saat menyambangi pengendara saat melintasi Jalan Tambak, Tanjungpinang, Jumat (2/3). (Foto: aji anugraha/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM, Tanjungpinang – Seperti tahun-tahun sebelumnya, merayakan hari kelima belas perayaan Imlek yang dikenal dengan (Cap Go Meh) bersama di sebagian penduduk Kota Tanjungpinang sudah menjadi rutinitas Lis Darmansyah dan Maya Suryanti.

Di tahun ini, Lis Darmansyah kembali bersilaturahmi, menyambangi warga dari rumah ke rumah penduduk Tanjungpinang di kawasan Potong Lembu dan sejumlah pelantar yang ada di pasar kota lama Tanjungpinang.

Bacaan Lainnya

Ia tak sendiri, Lis bersama pasangannya maju di Pilkada Kota Tanjungpinang, Maya Suryanti yang merupakan anak dari Wali Kota otonom Tanjungpinang pertama, Suryatati Amanan.

Lis dan Maya merupakan kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut 2. “Jangan lupa ya pilih nomor 2,” kata Maya saat menyambangi warga Potong Lembu.

Jumat 2 Maret 2018, diperyaan Cap Go Meh itu Lis dan Maya membagikan jeruk mandarin dari toko ke toko. Tidak ada yang mengetahui hari itu Lis dan Maya menyambangi mereka, seperti masyarakat biasa dan membaur begitu saja.

Kata Lis, rangkaian kegiatan bagi-bagi rejeki, dan menyambangi masyarakat Tionghoa sudah menjadi tradisi lama. Menurutnya, hubungan toleransi antara umat beragama, suku dan budaya di Kota Tanjungpinang sudah terjalin sejak dulu.

“Maka tentu kita harus ikut bersuka ria, didalam hari-hari besar, seperti hari ini, khususnya keluarga Tionghoa yang ada di Tanjungpinang, khusus pelantar 1, 2 dan 3, dari sini pelantar ini sudah seperti saudara, kita ikut memeriahkan,” ujarnya.

Tak lengkap rasanya jika kemeriahan Cap Go Meh tidak diiringi dengan kesenian barongsai. Atraksi barongsai yang dikenal masyarakat tionghoa pengusir aura jahat ikut mengantar Lis dan Maya dari toko ke toko, dimulai dari akau Potong Lembu, hingga Jalan Merdeka pasar kota lama, masyarakat berdiri menunggu Lis.

Kata Lis, ini bentuk kepedulian, karena sebagai pemimpin itu tidak cukup duduk saja dan hanya bisa mengatur pemerintahan.

“Paling tidak kita harus bisa saling merasakan kebersamaan antara saudara kita, inilah momentum yang paling tepat untuk membangun komunikasi dengan mereka, dan juga sambil mencari informasi serta masukan-masukan dari mereka,” ujarnya.

Lis Darmansyah saat membagikan jeruk diperayaan cap go meh ke anak-anak yang berada di Jalan Tambak. (Foto: aji anugraha)
Lis Darmansyah saat membagikan jeruk diperayaan cap go meh ke anak-anak yang berada di Jalan Tambak. (Foto: aji anugraha)

Lis mengutarakan, saat ia bertemu dengan penduduk setempat, tak jarang dari mereka meminta bantuan dari lis atas berbagai persoalan, mereka berharap kedepannya ia dapat membantu.

“Banyak keluhan dari masyarakat, ada jalan misalnya yang masih harus diperbaiki, nanti bapak terpilih tolonglah parit ini diperbaharui, nah, ini yang bisa diberikan kepada masyarakat, disambungkan aspirasi mereka ke pemerintah daerah,” ujarnya.

Menurut Lis tidak lain dan tidak bukan, menampung aspirasi sebagai penyambung lidah rakyat, yakni berupaya untuk menjalin kebersamaan, kekeluargaan dan komitmen bersama.

“Dan yang terpenting bahwa menjadi pemimpin bukan hanya pemimpin di suatu kelompok, tapi jadilah pemimpin yang dimiliki oleh semua orang,” ujarnya.

Pemerintah setempat juga sudah memprioritaskan sejumlah pembangunan di wilayah pesisir Tanjungpinang. Kata Lis, sejumlah pelantar dikawasan tersebut akan dibangun jalan lingkar, agar pusat lalulintas mobilitas penduduk tidak terpusat pada satu titik.

Calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang Nomor 2, Maya Suryanti bersama Wali Kota otonom Tanjungpinang pertama, Suryatati Amanan dan partai pendudukung berfoto bersama kesenian barongsai, saat memeriahkan perayaan cap go meh di Potong Lembu. (Foto: Aji Anugraha)
Calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang Nomor 2, Maya Suryanti bersama Wali Kota otonom Tanjungpinang pertama, Suryatati Amanan dan partai pendudukung berfoto bersama kesenian barongsai, saat memeriahkan perayaan cap go meh di Potong Lembu. (Foto: Aji Anugraha)

“Nah ini yang kita katakan bagaimana kita merencanakan, mendengarkan, menerima masukan masyarakat sehingga kita satukan menjadi visi dan misi kita dalam membangun Tanjungpinang kedepan,” ujarnya.

Saat menyambangi masyarakat Potong Lembu, Pelantar 1,2 dan 3 antusias masyarakat setempat tak terelakkan lagi. Lis mengunjungi masyarakat juga bersama partai pendukungnya.

Penulis : Aji Anugraha

Editor : Al-Ashari

Keterangan :
Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima,Meh = Malam).

Pos terkait