Juni 2018 Pelanggan PLN Lingga Sudah Gunakan Listrik Prabayar

Supervisor Administrasi dan pelayanan pelanggan PLN Rayon Dabo Singkep Muhammad Riki Riski. (Foto: ACI/pijarkepri.com)
Supervisor Administrasi dan pelayanan pelanggan PLN Rayon Dabo Singkep Muhammad Riki Riski. (Foto: ACI/pijarkepri.com)
Supervisor Administrasi dan pelayanan pelanggan PLN Rayon Dabo Singkep Muhammad Riki Riski. (Foto: ACI/pijarkepri.com)
Supervisor Administrasi dan pelayanan pelanggan PLN Rayon Dabo Singkep Muhammad Riki Riski. (Foto: ACI/pijarkepri.com)

PIJARKEPRI.COM, Lingga – PT PLN Wilayah Riau dan Kepri Area Tanjungpinang Rayon Dabo Singkep menargetkan bulan Juni tahun 2018, seluruh pelanggan PLN sudah beralih dari Listrik Pascabayar ke Listrik Prabayar.

Supervisor Administrasi dan pelayanan pelanggan PLN Rayon Dabo Singkep Muhammad Riki Riski, di Lingga, Kamis (8/3) mengatakan listrik prabayar akan masuk disejumlah desa di Kecamatan Dabo Singkep, diantaranya Desa Marok Kecil, Desa Marok Tua, Desa bakong.

Bacaan Lainnya

Sementara untuk Desa Kote ditargetkan akan selesai pada bulan ini.

“Terget kita PLN Rayon Dabo Singkep, pada bulan Juni 2018 ini semua pelanggan PLN di Lingga sudah menggunakan prabayar semuanya,” pungkasnya. (ACI).

Selain Dabo Singkep, Daik Lingga, Kelurahan Pancur dan Desa Penuba secara keseluruhan sudah menggunakan listrik prabayar, meskipun sebagian daerah di Daik Lingga belum menggunakan listrik prabayar.

Ia mengatkan beberapa pelanggan menolak untuk mengganti Kwh pascabayar ke prabayar. Namun, pihak PLN Rayon Dabo Singkep akan tetap mengganti Kwh pelanggan tersebut.

Menurutnya, PLN tidak mewajibkan pelanggan memang untuk mengganti Kwh. Namun, sebagai program unggulan PLN Rayon Dabo Singkep mengharuskan pelanggan mengganti Kwh, upaya ini untuk mengantisipasi kesalahan saat pencatatan meter.

Pergantian Kwh dari pascabayar ke prabayar dilaksanakan secara bertahap. Diketahui, di Dabo Singkep, sejumlah pelanggan PLN belum mengganti Kwh, hal itu dikarenakan masih belum terjangkaunya

“Untuk kendala saat penggantian Kwh dilapangan tidak begitu masalah, kita akui, memang banyak pelanggan yang menolak untuk mengganti Kwh dari pascabayar ke prabayar, namun setelah kita melakukan komunikasi dengan tuan rumah serta menjelaskannya, mereka bisa mengerti dan mau menerima penggantian Kwh tersebut,” ungkapnya.

Ia mengatakan sebagian pelanggan mengeluhkan dan menolak untuk mengganti Kwh listrik prabayar dikarenakan mahal.

“Mereka menyampaikan dayanya besar, setelah kita jelaskan kepada pelanggan kalau pemakaiannya kecil dan tidak terlalu boros, menggunakan listrik prabayar akan lebih irit,” pungkasnya. (ACI)

Pos terkait